Pemahaman Cinta, Doa & Pengharapan
Apakah cinta itu? Tak ada kata yang paling pas untuk menerangkan perasaan yang membuat hati berbunga-bunga. Jika kita pernah seperti ini, kita pasti merasakan kelembutan, rasa rindu, senang dan tertarik. Lalu muncul cinta, hormat, percaya, dan pengertian. Pada saat itulah dua hati bertaut dan bersama-sama menyongsong dunia yang penuh lika-liku, penuh dengan misteri yang kadang kadang kita tidak mengerti ujung pangkalnya. Yang paling penting, cinta adalah hadiah untuk sang hati, anugerah yang kekal abadi dari Allah Bapa. Karena cinta bukan hanya dianugerahkan kepada kita, melainkan kepada setiap manusia. Dan secara nyata yang tampak hingga kini adalah cinta-Nya Tuhan kepada kita yang hingga hari ini kita masih bisa bernafas, makan, minum, tidur, ngobrol, dll.
Jangan berusaha untuk mengunci Cinta memasuki hidup kita dengan berkata "Tidak mungkin saya temukan", Tidak mungkin saya terima, tidak mungkin ia dapat memberinya, atau perkataan pesimis lainnya tanpa kita pernah mencobanya. Cara tercepat untuk mendapatkan cinta adalah dengan memberinya. Cara tercepat untuk kehilangan cinta adalah dengan menggenggamnya sekencang mungkin, dan cara terbaik untuk menjaga agar cinta tetap tumbuh adalah dengan memberinya "sayap". Karna cinta itu seperti kupu-kupu, semakin kita berusaha menangkapnya, semakin jauh ia menghindari kita. Tetapi semakin kita tenang dan menerima ia apa adanya, semakin ia datang menghinggapi kita.
Jangan biarkan hidup kita terpuruk dengan hidup di masa lampau, oleh sesuatu hal yang membuat kita menjadi lemah. Dan jangan takut mengakui bahwa diri kita tidaklah sempurna. Jangan pernah menutupi dan segala kelemahan kita dengan segala kemunafikan dan pura-pura. Jadilah kita menjadi pribadi yang sempurna sebagai mana adanya, dengan berusaha untuk hidup apa adanya, dengan berusaha berupaya ke arah yang lebih baik. Ketidaksempurnaan inilah yang merupakan sulaman benang kasih untuk mengikat dua hati yang berbeda. Karena tidak ada dua manusia di dunia ini yang sama,baik fisik maupun karakter hidupnya, oleh sebab itu mereka harus saling hidup melengkapi.
Jika kita merasa bahwa kita tidak punya harapan lagi untuk meraih hatinya (si doi), janganlah khawatir, Tuhan selalu bekerja untuk kita. Dia tidak akan membiarkan kita hidup sendiri tanpa cinta. Rencana-Nya itu Indah pada waktunya. Mungkin saja kita masih harus ditempah untuk menghadapi kepahitan dari yang namanya cinta itu, sehingga suatu saat nanti kita siap menerima manisnya cinta itu.
Seperti kata Bunda Theresa : "Cintailah seseorang itu sampai kamu sakit". Oke bisa diterima! Karena Cinta itu bukan hanya duduk bersantai di tepi pantai, tapi cinta itu juga harus siap menerima segala kemungkinan yang menyayat hati, cinta juga harus mau menerima derita dan cerca dari yang tidak menyetujuinya. Lalu setelah "sakit", apa yang harus kita dilakukan? Ya BERDOA!! Karena cinta sejati itu terletak bukan pada apa yang telah dilakukan dan diketahui tetapi terletak pada apa yang telah dilakukan namun tidak diketahui ; dan salah satu contohnya adalah DOA. Di dalam doa, kita bisa menghadirkan siapapun yang kita cintai, kenapa ? Karena di dalam doalah kejujuran kita itu ada. Cinta itu bukanlah hanya untuk memiliki daging semata-mata yang berkaitan dengan kehidupan daging belaka, nafsu birahi , namun sungguh dengan segala niat yang tulus. Dan oleh sebab itu kita harus mendoakan orang-orang yang kita cintai dan kita memohon yang terbaik terjadi baginya. Tidak hanya itu, kita harus berbuat yang terbaik yang tidak menuntut balasan dari orang yang kita cintai, sehingga konsepnya adalah pelayanan. Yang sering menjadi persoalan, nafsu duniawi dianggap perasaan cinta, sehingga ketika kita tidak dapatkan sesuai keinginan kita, kita kecewa dan marah. Sehingga tidak jarang dua hati yang pernah menurut mereka saling cinta berakhir dengan dendam dan permusuhan, saling tidak menegur dan saling sakit hati.
Janganlah menyerah ketika masih ada sesuatu yang dapat kita berikan. Melalui doa, kita dapat memberikan apa saja kepada siapapun baik orang yang kita cintai, kasihi ataupun bahkan pada orang yang melukai hati kita. Asalkan kita mempunyai PENGHARAPAN yang tulus kita dapat melakukan yang terbaik, karena upah yang akan kita terima bukan dari manusia, tetapi dari Dia yang memiliki cinta kasih yang kekal. Karena pengharapanlah yang dapat memberikan kita cahaya terang di dalam kegelapan. Pengharapan juga yang memberikan kita kekuatan dan menyakinkan bahwa kita masih dapat dan mampu melakukannya dengan sebaik-baiknya.
"Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu."
(S4MT, Ketika aku merenung, Senin, 03.15 WIB 20 Juni 2010)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar