KECANTIKAN WANITA MENURUT ALKITAB
Jika kita baca pada alkitab, kita banyak menemui kisah-kisah tentang wanita yang cantik, namun menurut beberapa teks dalam Alkitab bahwa : Ada hal yang positip antara lain
"Istri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata." (Amsal 31:10), Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji.(Amsal 31:30),Dengan demikian engkau menghias dirimu dengan emas dan perak, pakaianmu lenan halus dan sutera dan kain berwarna-warna; makananmu ialah tepung yang terbaik, madu dan minyak dan engkau menjadi sangat cantik, sehingga layak menjadi ratu. (Yehezkiel 16:13).
Namun tak terlepas hal yang kurang baik dari wanita cantik antara lain:
Seperti anting-anting emas di jungur babi, demikianlah perempuan cantik yang tidak susila. (Amsal11:22),"Tetapi engkau mengandalkan kecantikanmu dan engkau seumpama bersundal dalam menganggarkan ketermasyhuranmu dan engkau menghamburkan persundalanmu kepada setiap orang yang lewat. (Yehezkiel 16:15), Engkau sombong karena kecantikanmu, hikmatmu kaumusnahkan demi semarakmu. Ke bumi kau Kulempar, kepada raja-raja engkau Kuserahkan menjadi tontonan bagi matanya. (Yehezkiel 28:17)
Bagaimana kita memandang seorang wanita? Dari kepintarannya? Dari kecantikannya yang sesungguhnya? Dari totalitasnya? Menurut sejarah, jelaslah bahwa kriteria sering kali sangatlah spesifik dan terbatas. Dan masyarakat sekarang menggaris bawahi pandangan sempit ini dengan berbagai cara. Singkatnya, masyarakat sekarang lebih memandang
penampilan fisik saja tanpa melihat lebih jauh isi hatinya. Hal ini terlihat dari berita, maupun kondisi nyata di tengah-tengah masyarakat, yang kecendrungan lebih mengutamakan kecantikan fisik disbanding dengan kecantikan hati dan perilaku. Misalnya dari segi iklan dan promosi maupun informasi tertentu. Film, majalah, televisi semuanya terus menyaksikan godaan dari luar ini.
Namun, pandangan Alkitab terhadap wanita jauh lebih luas. Dengan jelas, Alkitab tidak menentang kecantikan -- tidak juga pada menyalahkan kecantikan sensual. Dengan cara yang unik dan yang tidak dapat dibandingkan, Ia menciptakan perempuan "karena laki-laki" (1 Korintus 11:9). Dan pria pada umumnya menyaksikan ini dalam kenyataan. Pria memberi tanggapan pada apa yang dia lihat. Pada kenyataannya, Allah sendiri melihat bahwa apa yang telah Ia ciptakan itu "sungguh amat baik" (Kejadian 1:31). Meskipun bagian dari apa yang Tuhan lihat itu adalah kecantikan fisik (Kejadian 2:25), namun kualitas yang terpenting adalah apa yang ada di dalamnya. Ini jelas dari seluruh Alkitab. Sayangnya, pandangan Tuhan ini ditujukan pada wanita yang sudah menikah. Dosa, masuk ke dunia, menyebabkan laki-laki berfokus pada kecantikan dari luar dan menyalahgunakannya, merusaknya, dan
menggunakannya untuk berbagai kepentingan diri sendiri. Hal ini terjadi karena ketidaktegasan laki-laki pertama itu menyikapi informasi dari istrinya tanpa bertanya kepada keinginan Allah yang sebenarnya dia sudah tau. Pada saat Allah menempatkan mereka di taman itu, perintahNya sudah jelas, jangan memakan, bahkan menyentuhnya pun tidak boleh. Namun ketika wanita pertama itu berhubungan denga yang lain, tanpa sepengetahuan suaminya, terjadilah perselingkuhan informasi yang menghasilkan dosa. Seandainya wanita pertama itu menyampaikan informasi itu kepada suaminya dan mendiskusikannya dan mengundang Allah hadir sebelum mengambil keputusan, maka dosa pertama itu pasti tidak terjadi.
Walaupun demikian, pandangan Tuhan terus berlaku! Laki-laki dan perempuan yang mencari kehendak Tuhan akan dapat menemukan arti dari pandangan Tuhan ini. Pandangan ini tidak menghapus kecantikan fisik ataupun menghilangkan kualitas dari dalam. Pandangan Tuhan tentu saja menyertakan keduanya, tetapi memberi penekanan pada kapan harus digunakan, apa yang nyata, abadi, dan memberi kepuasan yang terdalam, dan semuanya ada dalam hukum moral-Nya. Saya percaya kita akan menanggapi pesan ini dengan serius,dan bila kita mau, ini akan bisa mengubah hidup kita.
Rasul Paulus, saat menyatakan persyaratan bagi para penilik jemaat dalam 1 Timotius 3 dan Titus 1, menggambarkan sosok yang dinamis bagi kematangan orang Kristen, tidak hanya bagi laki-laki tetapi juga untuk para wanita. Faktanya, sebagian besar kualitas yang
Paulus catat bagi laki-laki di pasal-pasal tersebut diulangi lagi di kitab lain di Perjanjian Baru untuk semua anggota Tubuh Kristus.
Namun Paulus, dan juga Rasul Petrus, merinci lagi beberapa kualitas yang secara unik diperuntukkan bagi para wanita. Sifat baik ini pada gilirannya menjadi kriteria untuk mengukur kedewasaan orang Kristen dan kecantikan yang sesungguhnya dan yang abadi.
Perhatikan, bahwa meskipun kualitas-kualitas ini secara khusus untuk perempuan, namun sering diulang di bagian lain di Perjanjian Baru untuk seluruh anggota Tubuh Kristus, sama seperti kualitas dalam 1 Timotius 3 dan Titus 1 yang juga untuk pria. Setidaknya ada tiga bagian dalam Perjanjian Baru yang menyatakannya secara tegas. Meskipun ada kualitas yang diulang, setiap bagian tersebut juga menekankan beberapa sifat unik untuk mengukur tingkat kedewasaan wanita Kristen. Dapat kita baca pada Kitab :
• 1 Timotius 3:11, "Demikian pula isteri-isteri hendaklah orang terhormat, jangan pemfitnah, hendaklah dapat menahan diri dan dapat dipercayai dalam segala hal."
• Titus 2:3-5, "Demikian juga perempuan-perempuan yang tua, hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah, jangan memfitnah, jangan menjadi hamba anggur, tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik dan dengan demikian mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan anak-anaknya, hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah
tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya, agar Firman Allah jangan dihujat orang."
• 1 Petrus 3:1-4, "Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya, jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka itu. Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah, tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah."
Ketiga bagian Alkitab ini membentuk dasar bagi pembelajaran ini. Setiap bagian menyerukan beberapa aspek penting yang mencerminkan kualitas kecantikan dari dalam. Lebih jauh ayat-ayat tersebut menggambarkan apa yang ingin dilihat oleh semua manusia (laki-laki khususnya) dalam diri wanita. Faktanya, tanpa ayat-ayat tersebut, kecantikan fisik hanyalah sementara dan semu. Dengan ayat-ayat tersebut, apa yang dianggap kekurangan fisik ditutupi dengan apa yang sangat berarti dan yang patut disayangi***. (S4MT…..Minggu, 20 Juni 2010 …………01.35 WIB)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
sulit juga hidup ini
BalasHapusbanyak rintangan
seperti lagu ASM, di dalam dunia, ada dua jalan......
BalasHapusmengutamakan Yesus dalam hidup....semua jadi baik.