SAMPAI MAUT MEMISAHKAN KITA
Hari ini, Rabu 25 Agustus 2010, ketika tugasku sudah aku selesaikan yaitu memerika soal-soal yang akan di ujikan di kelas III SMU IPA, tanpa terasa jarum jam telah menunjukka pukul 00.45 WIB. Aku masih susah tidur, aku coba pejamkan mata… namun tidak bisa. Dari pada aku melamun atau berpikir yang tidak karuan… aku baca buku “ Kisah Inspirasional untuk Menumbuhkan Benih Keunggulan” karya Johny The, Andi Offset Yogyakarta. Aku tertarik dengan judul yang ada di buku itu seperti judul di atas. Aku baca…. lalu ia mengisahkan cerita film yang terkenal semasa aku masih pemuda dulu yaitu film Titanic. Karena penasaran… aku putar film itu di Laptop ku dan aku ikuti ceritanya, ada dua cerita yang kontras dalam hal itu.
Pertama, ada sebuah cinta segitiga yang terjadi pada cerita utama film itu. Roose dalam hal ini menjadi seorang kekasih seorang lelaki kaya dan bangsawan yang kurang memahaminya, hanya menganggap wanita itu sebagai teman penghibur saja. Bila sudah ada materi dan kemewahan sudah cukup, dan sang pria itu hanya sibuk dengan kesenangannya tanpa memperhatikan kebutuhan Roose. Dalam situasi seperti ini, Roose terpikat pada seorang rakyat jelata yang ikut di kapal itu, namun dalam hal ini menimbulkan masalah. Roose menentang, mamanya, bibinya dan kekasihnya yang bangsawan dan kaya itu karena hatinya telah terpaut pada seorang yang memperhatikannya yaitu kekasihnya yang baru, ia mengisi hari-hari Roose yang penuh dengan kesepian. Namun kisah itu.. berakhir dengan tragis, ketika terjadi bencana itu, kapal Titanic pecah… penumpang kocar-kacir…. Mereka berusaha bertahan… segala kesusahan mereka hadapi bersama…. ada hal yang sangat istimewa dari tokoh Roose dalam cerita ini. Ia memilih resiko yang sangat besar, memilih tetap di kapal pecah demi bersama kekasihnya. Jika ingin mengambil tindakan aman, ia dapat saja pergi dengan tunangan nya yang kaya raya itu, semua fasilitas sudah tersedia. Tapi pada cerita ini, Roose adalah type wanita yang setia, memegang penuh komitmen dengan kekasihnya. Dia tetap setia walau pun dalam suka dan duka. Hal ini terlihat ketika ia kembali ke dalam kapal dan mencari kekasihnya yang tertambat. Resiko bahaya sangat besar, taruhannya adalah nyawa, namun ia tetap dalam komitmen hatinya. Namun nasib berkata lain, sang pria kekasih Roose meninggal kedinginan di tengah lautan. Namun Roose selamat.
Kedua, Kisah bapak dan ibu Strauss. Ketika kesempatan ada pada mereka, pertama mereka memberangkatkan pelayannya yaitu Mabel dan istrinya. Setelah itu, penumpang sekoci dibatasi, yaitu wanita mendapat prioritas pertama, lalu ibu Strauss naik ke sekoci. Tapi pada saat ia mulai melangkah,,, ia berubah pikiran, ia kembali ke kapal yang sudah mulai tenggelam. “My darling, go up to sloop”(Sayangku, naiklah ke sekoci), kata suaminya. Lalu ia menatap suaminya dan memeluknya dan berkata:” No, we have been together during through years. I will not die isn't it your own. Kemana you go I to follow with you” (Tidak, kita sudah bersama selama bertahun-tahun. Aku tidak akan meninggal kan mu sendiri. Kemana engkau pergi aku ikut dengan mu). Demikian mereka terlihat terakhir kalinya, berdiri berpelukan di geladak dan kapal pun perlahan-lahan tenggelam.
Dari kedua kasus ini, yang menjadi inti perhatian saya adalah dua wanita yang setia kepada janjinya dan aktualisasinya dia lakukan walau maut harus menjemputnya. Yang paling sangat saya kagumi dala film itu adalah Roose, Ia komit dengan perkataannya dan seandainya ia mau lebih baik, ia dapat saja menyelamatkan diri bersama keluarganya dan tunangannya, toh yang tertinggal hanya seorang lelaki yang tidak punya apa-apa, dan baru saja ia kenal selama perjalanan itu. Tapi karena ia telah menjalin asmara dengan kekasihnya, ia memilih jalannya yang menurut saya penuh dengan resiko. Ia adalah wanita yang memiliki cinta sejati di dalam jiwa raganya. Ibu Staruss, ia ingat sewaktu pemberkatannya, yang tidak akan berpisah kecuali oleh kematian. Dua wanita yang setia…. Apakah mereka nyata dalam kehidupan ini? Apakah ia hanya dalam sebuah film? Apakah wanita yang seperti ini hanya halusinasi dari sipengarang cerita? Mari kita uji dalam kehidupa kita…. Apakah wanita yang aa disekitar kita mampu seperti mereka………(S4MT)……………Rabu, 25 Agustus 2010 ..pkl 03.15 WIB
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar