SETIA SAMPAI MATI
Pagi ini, Senin, 23 Agustus 2010, pukul 07.35 WIB, aku telah tiba di kantor ku P4TK bidang Bangunan dan Listrik Medan. Keadaan masih lengang, belum banyak orang yang hadir di kantor, lalu aku melakukan scan finger sebagai pertanda dan bukti aku masuk kantor. Wah.. ruangan ku belum dibuka, Surya belum datang, maklum lah sekarang lagi bulan puasa, memang peraturan masuk jam 08.00WIB selama bulan Sucu Ramadhan ini. Aku kembali ke posko SATPAM, dan ambil kunci ruangan ku, aku masuk lalu aku lihat scedul ku hari ini. Ternyata jam 10.00 WIB kami harus rapat kerja antara Ketua Program Study dengan Kepala Departemen Teknik Bangunan, namun aku sudah janji dengan adik-adik kelas I SMA Plus Raya akan mengajar mereka tentang Persamaan Kwadrat. Lalu aku putuskan aku harus berangkat ke Raya jam 08.15 WIB pagi itu.
Setelah aku titipkan sepeda motor ku di Amplas, aku naik bus Intra tujuan Parapat, aku duduk di bari 3 dari depan, aku mendengar lagu di bus itu. Aku membaca buku yang mengisahkan cerita Ronald Reagan dengan Nancy. Pada tahun 1950 Reagan bertemu dengan Nancy saat bekerja sebagai aktris di MGM. Mereka saling jatuh cinta, dan menjalin hubungan asmara. Setelah lebih kurang dua tahun kemudian mereka menikah dan hasil dari perkawinan mereka, Tuhan karuniakan dua orang anak yaitu : Patti dan Ron. Semenjak pernikahan itu mereka mengarungi kehidupan ini bersama-sama baik susah maupun senang. Kebersamaan mereka dalam pernikahan ini adalah kurang lebih 54 tahun, hingga maut memisahkan mereka.
Ketika Reagan menjabat presiden Amerika Serikat selama dua periode, Nancy selalu mendampinginya dan menjadi penasehat utamanya. Pada tahun 1994, setelah pension, Reagan menderita penyakit Alzheimer dan menghilang dari aktivitas politik dan public. Nancy dengan setia mendampingi Reagan suaminya. Penyakit yang dideritanya membuat Reagan menjadi lupa ingatan. Bahkan pada istrinya Reagan sering bertanya” Anda siapa, kok siang malam anda menemani saya? Dengan senyum dan sabar Nancy menjawab: Aku isterimu sayang….itulah sebabnya saya menemani mu. Nancy dengan setia tetap mendampingi Reagan sampai ia menghembuskan nafas terakhirnya pada 19 Juni 2004. Nancy berkata,” Saya kira satu-satunya saat di mana mereka melarang saya bersama adalah saat ia berada dalam ruangan operasi, di luar itu saya selalu mendampinginya dan selalu di sampingnya.
Wah… beruntung sekali ia… ya. Dapatkah saya seperti dia…. Aku harus bisa. …..Selasa,24 Agustus 2010 pkl 01.35 WIB
Selasa, 24 Agustus 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar