Banyak perempuan BAIK
Banyak perempuan BAIK, tapi yang SETIA siapakah yang menemukannya?
Bagi mereka yang ingin mencari teman hidup, godaan terbesar adalah tertarik hanya alasan fisik. Senang atau suka pada sifat yang tampak di luar saja. Misal, karena bakat dan kebaikan yang menyenangkan. Sifat baik penting dalam diri calon teman hidup kita. Namun perbuatan baik yang kita terima di saat berteman dan pacaran sering relatif dan motivasinya perlu diuji. Ada satu sifat yang lebih kita butuhkan, yang membuat sebuah perkawinan kuat. Yakni kesetiaan. Kesetiaan adalah buah iman. Kebaikan yang dibuat orang beriman, bukanlah agar mendapat sesuatu, tetapi karena sudah menerima sesuatu yang baik. Kebaikan dari orang setia, akan tetap mengalir meski respon pasangannya tidak baik. Kesetiaan adalah stabilizer dalam diri kita, agar kita tetap mengasihi pasangan yang kadang menjengkelkan kita. Karena itu, dalam pencarian sahabat dan teman hidup, salah satu sifat yang harus anda perhatikan adalah kesetiaan. Tanpa kesetiaan, hidup dan rumah nikah kita bagai membangun rumah kebaikan tanpa tiang-tiang yang kuat. Suatu hari kebaikan itu hancur, dan membuahkan kekecewaan dan penyesalan.
Banyak perempuan atau laki-laki yang BAIK, tapi yang SETIA siapakah yang menemukannya
Ada lima pengalaman yang mempengaruhi seluruh jiwa raga dan pengabdianku. Peristiwa yang selalu membuatkan diriku kagum bersyukur. Momen yang memotivasi hidupku untuk tidak undur dan terus berjuang..
Pertama, kelahiranku dari ibundaku Erna Saragih dan papaku Alm.Pati Waldinson Sinaga Meski dalam hidupku aku pernah merasa bahwa aku kurang mendapat perhatian dari mama dan papaku dan aku merasa seolah-olah mereka sempat tidak menyukaiku karena aku anak paling sulung dan awalnya aku sakit-sakitan,namun aku sangat bangga dengan mereka. Khususnya mama, dia adalah pejuang yang hebat, membesarkan ke-5 anaknya di tengah kondisi Papa kami yang lama menderita sakit.Ia berjuang dengan penuh semangat dan tak kenal lelah, tak kenal kata menyerah. Kenanganku akan mama tak pernah luntur. Kasih mama tiada duanya. Darah pengorbanannya saat melahirkanku terus menyengat perjuanganku yang tap pernah bisa ku balas dengan apapun. Ia pertaruhkan nyawanya untuk aku anaknya. Kegigihanya dalam mempertahankan anak-anaknya agar dapat sekolah yang tak mungkin dapat aku imbangi dalam hidupku.
Kedua, pengalamanku dilahirkan kembali 5 Desember 1999. Karya Roh Kudus memberikan saya sukacita karena memberi kepastian keselamatan dan status menjadi anak-anak-Nya. Memberiku rasa percaya diri sejati. Pengalaman pengampunan-Nya sungguh memerdekakan. Waktu itu, Papa ku sakit keras akibat menderita kanker di lehernya, dan ia berpesan… tiada kekuatan lain..selain dekat dan mengandalkan Yesus dalam hidup ini. Papaku yang tidak memiliki pengetahuan baik tentang alkitab sehingga ia sering dimanfaatkan orang lain dalam hidupnya. Ini yang memacu saya memiliki cita-cita ingin sekolah tinggi dan mendalami alkitab, agar saya tidak seperti Papa saya, yang selalu dimanfaatkan orang lain dalam hidupnya.
Ketiga, panggilan menjadi Hamba-Nya di ladang pelayanan Injil. Tahun 2005 aku mendapat kepercayaan dariNya melalui jemaat GKPS Simalingkar, aku terpilih jadi Syamas di jemaat itu. Saya merasa tidak layak dari semua aspek, tidak pantas, tetapi Dia berkehendak lain, Dia melayakkan saya menjadi pelayan-Nya, khususnya di GKPS Simalingkar. Saya bersyukur untuk kepercayaan yang diberikanNya melalui jemaat GKPS Simalingkar. Dalam usia yang relative muda, saya juga dipercayakan jadi Sekretaris Seksi Bapa Resort Medan Selatan, periode 2005 hingga 2010, dimana pada periode ini GKPS Resort Medan Selatan meraih prestasi yang membanggakan yaitu juara II Sayembara Koor dan Katekhisasi GKPS se Indonesia, bahkan se-Dunia. Saya bersyukur, pada saat itu saya menjadi sekretaris, yang awalnya saya harus bergumul dengan banyaknya persoalan. Saya harus menyiapkan waktu, dan bahkan mendahulukan dana yang hingga tahun 2010 ini belum semuanya kembali kepada saya. Waktu itu saya merasa tak sanggup, dimana banyak pihak yang hanya berpikir sektoral dan fanatisme yang sempit. Saya tak sangka, masih banyak orang yang kelihatannya baik dan dermawan, ternyata jika tidak dipamerkan, atau diumumkan dikhalayak ramai… ia enggan jadi donator. Maaf.. bukan saya negative tinking, ini fakta yang saya alami ketika aku baru memasuki dunia pelayanan ku di pimpinan keluarga Kristen..Imam di tengah keluarga yang berjabatan sebagai Bapa. Ketika keberhasilan itu terjadi,saya yakin dan mengaku.. itu berkat Tuhan dan anugerahNya buat kami warga GKPS Resort Medan Selatan.
Keempat, pernikahanku dengan Hernita Lasmaida Sitorus, S.T yang melengkapi hidupku.Saya yakin Tuhan sungguh memberiku hadiah terbesar, istri baik dan setia. Saya ingin, dia benar-benar kasih karunia istimewa, yang membuat sayap hidupku terbang tinggi.
Kelima, Tuhan memberi kami tiga putri yang baik. Menjadi Bapa adalah satu panggilan dan jabatan istimewa dan tdk tergantikan.Saya bercita-cita menjadi bapa yang menjadi perpanjangan tangan dari Bapa yang ada di Surga buat mereka semua. Agnes Sura Pati Sinaga, Ade Roh Muliani Sinaga dan Arini Natalin Sinaga menjadi sumber pembelajaran yg tdk pernah kering di dalam keseharian ku. Saya menemukan banyak masa kecil saya yang telah berlalu lewat mereka. Anak-anak telah mengajar saya bertanggung jawab dalam hidup ini. Mereka mendidik saya menjadi lebih memahami bagai mana perjuangan papa dan mama saya buat saya ketika saya seusia mereka. Mereka menyadarkan saya bagai mana kasih mama dan papa saya buat saya, dimana iwaktu itu saya tidak bisa memahaminya. Mereka menyadarkan saya betapa rapuhnya hidup ini tanpa bersandar kepada Hikmat Tuhan.
Semua ini memberi nafas dalam langkah hidupku. Menambahkan daya dalam perjuangan hidup yang kadang membuat saya takut dan mau mundur. Terima kasih Tuhan untuk semua pengalaman ini. Juga buat teman-temanku yang sempatkan diri baca tulisan ini dan memanjatkan doanya buat kami di Majelis Jemaat GKPS Simalingkar Medan.
Selasa, 24 Agustus 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar