Senin, 02 Agustus 2010

Antara Amplas dengan Parluasan

Antara Amplas dengan Parluasan
Pengamen itu menaiki bis Patas AC dari gerbang tol Amplas Medan menuju Jurusan Pematang Siantar sambil menyandang sebuah gitar.Setelah basa-basi,minta ijin kepada para penumpang dan crew bis untuk menghibur para penumpang dengan berkata:”Para penumpang yang saya hormati,saya ingin mengiringi perjalanan bapak-ibu ke tempat tujuan dengan beberapa lagu yang akan saya bawakan dan semoga bapak-ibu sekalian dapat terhibur.” Diapun memetik tali gitarnya sambil menyanyikan lagu-lagu sentimentil lagu ”Arti Kehidupan” lagunya Doel Sumbang, “Putus Ditengah Kerinduan” lagunya Black Brothers dan diakhiri dengan lagu kocak dari album John Elyaman Saragih ” Rimbang Pok” - .Irama gitar dan suaranya sangat harmonis membuat para penumpang senang mendengarnya sambil mengetuk-ngetuk jarinya ke kursi yang di depannya.Setelah menyanyikan tiga lagu,pengamen tersebut merogoh kantong plastic dari saku celananya sambil berkata’”Hanya demikian yang bisa saya perbuat untuk menghibur bapak-ibu sekalian,Karena mulut saya sudah tambah monyong akibat menyanyi setiap hari untuk sesuap nasi dan harapan saya semoga bapak-ibu tiba dengan selamat ke tujuan dan sukses dalam karier,panjang umur tapi jangan panjang mulut”. Tak pelak lagi,para penumpang tertawa dibuatnya.para penumpang juga dengan sukarela merogoh sakunya memberikan ala kadarnya kepada pengamen tersebut.Penulis mengamati bahwa setiap penumpang dengan sukarela memberikan recehan kepadanya,tidak ada yang menolak,sehingga kantongan plastiknya penuh.Penumpang senang,pengamen juga menikmati hasil jerih payahnya dalam menghibur para penumpang.Dalam hal ini saya menilai bahwa kualitas pekerjaan pengamen tersebut cukup baik dengan antusiasnya para penumpang memberikan sumbangan.
Dalam paruh pertengahan jalan ,kira-kira bis melewati Kota Tebing Tinggi,seorang pengamen cilik naik lagi kedalam bis yang sama,dia lalu langsung bernyanyi dengan modal tepuk tangan, dan suara yang tidak begitu kuat.Boleh dikatakan yang mendengar suaranya hanya penumpang yang duduk didekatnya.Penampilannya sangat kontras dengan pengamen yang pertama tadi.Setelah menyanyikan dua lagu yang tidak menarik perhatian penumpang,anak tersebut menyodorkan kantong plastic kepada para penumpang.Hanya beberapa orang saja yang bersedia memberikan recehan 500 rupiah.tetapi yang menjadi perhatian saya,ada penumpang memberinya uang 5000 rupiah.Dari kejadian yang kedua diatas,saya berpendapat bahwa ada pertimbangan khusus dari penumpang tersebut sehingga dia mau memberinya uang lebih banyak, sekalipun mutu lagunya tidak memuaskan. Kedua pengamen itu melakukan pekerjaannya dengan kemampuan yang berbeda, dan hasil yang berbeda pula.Para penumpang bis memberikan harga jual dengan nilai berbeda pula. Manusia melakukan pekerjaan untuk kepentingannya dan dapat memuaskan kepentingan orang lain.Dari hasil pekerjaan tersebut dia bisa memenuhi kebutuhannya dan bahkan bisa menghayati pekerjaannya sebagai ibadah.Persoalannya adalah banyak manusia tidak menghayati pekerjaannya sehingga hasilnya kurang memuaskan seperti anak yang bermodalkan tepuk tangan tadi.Hanya segelintir orang memberinya karena mungkin hanya factor kasihan saja bukan kualitas pekerjaannya bagus.Orang yang memberikan lima ribu rupiah tadi mungkin menilai bahwa anak itu juga perlu dibantu karena dia juga manusia yang butuh makan.Dia merasa bersyukur dapat menyumbang untuk sekali makan.Yang berkualitas disini adalah sipemberi uang lima ribu tadi.Dia menghargai pengamen cilik sebagai ciptaan Tuhan .Untuk itu dia dengan sukarela memberinya uang yang lebih banyak dibandingakn penumpang lainnya.
Suatu pekerjaan kalau kita hayati sebagai ibadah,maka hasilnya akan memuaskan.Seorang tukang masak kalau tidak menghayati pekerjaannya sebagai tukang masak,maka ramuan bumbu masaknya bisa berantakan.Bisa kurang garam,kurang asin,hambar..tidak enak dimakan.Orang yang merasakan bisa membuat bentuk mulut menjadi segi yang tidak beraturan. Orang yang tidak menghayati pekerjaannya tidak pernah sejahtera karena dia menganggap pekerjaan itu adalah beban.Sehingga dia ingin cepat-cepat selesai tanpa memikirkan mutu pekerjaannya.Kalau bisa setelah hari senin ada public holyday(hari libur).Itu yang terdapat dalam pikirannya.Orang yang tidak mengerti dan mengenal kebaikan Tuhan cenderung bersikap masa bodoh,cenderung komplein,mengeluh,mengomel.Mereka mengeluh kepada orangtua,guru,ataupun pemerintah,mengeluh kepada perusahaan,kepada atasan , bahkan mengeluh kepada Tuhan. Kerja adalah pemberian Tuhan yang Maha Pengasih. Pengakuan ini lahir dari kepercayaan bahwa kita adalah mahluk ciptaan Tuhan.Jadi seharusnya kita pun yakin bahwa Tuhan pasti memelihara kehidupan kita.Dia adalah Tuihan yang dekat dengan kita.
Fakta sesungguhnya,ada banyak sekali pekerjaan di dunia ini,asal kita mau bekerja,sehingga tidak perlu menganggur.Memang umumnya masyarakat berpendapat bahwa mencari pekerjaan itu susah.Maksudnya mencari pekerjaan formal itu susah di instansi resmi yang sesuai dengan tuntutan sipencari kerja.Ini harus kita akui,karena jumlahnya terbatas sementara peminatnya sangat banyak.tetapi lapangan pekerjaan yang sifatnya non formal masih banyak.Yang sering terjadi adalah tidak bersedia mengerjakan hal yang bisa dikerjakan karena tidak sesuai dengan pendidikannya atau memang punya karakter malas lalu terjadilah pengangguran.
Kita percaya bahwa kerja adalah rahmat,karena itu harus disyukuri karena ,kerja itu sendiri adalah berkat Tuhan.Lewat pekerjaan,Tuhan memelihara kita.Dengan upah yang kita terima,kita bisa menyediakan sandang pangan yang wajar bagi keluarga kita.Disamping itu kita bisa memiliki jabatan,fasilitas kesehatan dll.Kita juga bisa bersyukur dengan keahlian yang kita miliki juga adalah berkat Tuhan. Setiap orang diberikan talenta yang berbeda. Ada yang memperoleh talenta music, matematika, bahasa ,tubuh yang cerdas seperti Rudy Hartono ,B.J.Habibie, Mozard. Bahan baku yang kita pakai juga telah disediakan Tuhan dalam bekerja.Itu juga adalah berkat. Bila kita menghayati bahwa bekerja itu adalah rahmat(berkat),maka kita akan terdorong untuk bekerja sungguh-sungguh.Pemberian Tuhan itu dapat mendorong kita untuk selalu bersikap dan berpikir positif.Inilah yang menjadi dasar bagi kita untuk dapat bekerja sama dengan orang lain.Pada tingkat emosional,paradigma rahmat ini membuat hati kita melimpah dengan syukur.Secara khusus,kita harus bekerja dengan hati yang bersyukur dari hati yang bersih dan tulus.bekerja tidak boleh bersungut-sungut,bermalas-malasan dan setengah hati.Bekerja adalah bentuk rasa syukur kita kepada Tuhan,dan dalam bentuk derivatifnya,merupakan bentuk rasa syukur kita kepada Negara,perusahaan,manajemen.
Dan karena kita sudah terlebih dahulu menerima dengan melimpah,kita juga harus membalasnya dengan melimpah pula. (S4MT)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar