Minggu, 17 Oktober 2010

GKPS Simanabun, GKPS Dolog Marawa, Tinggi Raja

GKPS Simanabun,
Persiapan untuk kebaktian malam puji-pujian sudah saya siapkan, saya rancang agar dapat mengalir dengan baik. Urutan acara telah disusun agar bertautan antara lagu yang satu dengan lagu sebelum dan sesudahnya, situasi yang terjadi sekarang dan perasaan hati saya ketika saya memulai memikirkan dan menuliskan draf acara tersebut. Ketika acara yang sebenarnya dimulai...ada yang tidak pas..ada yang salah masuk karena tidak membaca hard copy yang telah saya siapkan....Mungkin itu koreksi buat saya agar untuk selanjutnya agar lebih hati-hati dalam menyiapkan dan berkomunikasi dengan pelaku lebih akurat lagi. Ternyata untaian lagu yang saya pikirkan... memang kenyataan di kehidupan saya ketika saya berada di sana. Saya terkesan dengan lagu yang berjudul " Kau Saudara ku:
Hari ini,ku rasa bahagia....... Tuhan Yesus tlah satukan kita,...Kau sahabat ku, kau saudara ku, Tiada yang dapat memisahkan kita. Hal ini memang benar sekali... aku temukan beberapa saudara ku yang baru di sana yang tanpa memandang saya siapa. Sebelumnya saya tidak kenal sama sekali kepada mereka.. hanya karena ketemu dalam acara malam puji-pujian seksi Bapa GKPS di tempat itu...rasanya sudah seperti keluarga sendiri. Namun sebaliknya... ketika ketemu dengan saudara pertalian darah yang tidak di dalam Tuhan...koq rasanya seperti saingan? Hal inilah yang menjadi pergumulan ku...aku rindu jamahan tangan Tuhan, agar saudaraku itu hidup di dalam kasih Tuhan..tanpa memandang harta dan benda yang akan memisahkan hati dan kekeluargaan. Memang harta dan kemegahan dunia ini telah menjadikan manusia yang satu menjadi mangsa bagi manusia yang lain.Banyak keluarga yang terpisah hanya karena persoalan harta benda, kemuliaan dan pengakuan yang semu. Pdt.Jaka membuka renungan nya dengan rahasia sukses orang Kristen sebagai pengikut Kristus. Sering doa kita tidak terjawab, karena kita tidak sesuai bungkus dengan isinya, Bungkusnya Kristen tetapi Isinya dipenuhi nafsu dan keinginan dunia, hidup dalam percabulan, kuasa kegelapan dan perdukunan, ABG yaitu Awas/Ada Begu Ganjang... dengan isu ini banyak orang yang membunuh temannya karena dituduh memiliki ilmu santet, begu ganjang ..dsb. Kalau mau sukses dan bahagia.. harus sesuai isi dengan sampul....demikian beliau menandaskan.

GKPS Dolog Marawa,
Kebaktian yang kami ikuti, berjalan dengan baik. Daerah yang penuh dengan suasana alam yang segar, dikelilingi oleh tanaman perkebunan masyarakat. Berkesan sekali.. ketika makan bersama di gereja itu. Makanan yang sederhana, alami dan disajikan dengan kepolosan hati para penduduk membuat saya menikmati makanan khas Simalungun itu dengan lahapnya. Khotbah pada saat itu disampaikan oleh Pdt.Rasmidin Sinaga yang bersama dengan kami datang dari Medan. Sungguh indah persaudaraan yang terjalin pada saat itu. Namun..perjalanan menuju ke daerah itu sungguh sangat memprihatinkan... jalan yang sangat rusak parah, sehingga beberapa jemaat harus naik truk. Kami dengan beberapa pelayan yang lain naik sepeda motor melalui lembah dan bukit. Jarak 6km itu membutuhkan waktu 45 menit akibat jalan yang tidak memadai. Bisa kita bayangkan..perkembangan ekonomi di sana akan terganggu oleh akibat kondisi ini. Tapi saya yakin... mereka yang ada di sana dikuatkan olehNya dalam menjalani hidup kesehariannya.

Tinggi Raja,
Setelah selesai acara kebaktian.. saya tidak sanggup lagi untuk mengikuti rute rombongan ke daerah wisata Tinggi Raja tersebut. Kami dengan beberapa teman harus pulang ke Simanabun.. mengingat medan yang harus dilalui tidak menguntungkan. Ditambah teman seperjalanan saya ada yang kurang sehat dan tidak mampu lagi ke sana. Kami harus pulang menaiki sepeda motonr dipandu oleh namboru kami...boru Sinaga tentunya. Tapi saya senag dengan perjalanan kali ini... karena saya makin dikuatkan dalam menjalani hidup dan rintangan nya.... semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar