Senin, 24 Januari 2011

Ada Tetesan Setelah Tetesan Terakhir

Ada Tetesan Setelah Tetesan Terakhir


Pasar malam dibuka di sebuah kota . Penduduk menyambutnya dengan gembira. Berbagai macam permainan, stand makanan dan pertunjukan diadakan. Salah satu yang paling istimewa adalah atraksi manusia kuat. Begitu banyak orang setiap malam menyaksikan unjuk kekuatan otot manusia kuat ini. Manusia kuat ini mampu melengkungkan baja tebal hanya dengan tangan telanjang. Tinjunya dapat menghancurkan batu bata tebal hingga berkeping-keping.
Ia mengalahkan semua pria di kota itu dalam lomba panco. Namun setiap kali menutup pertunjukkannya ia hanya memeras sebuah jeruk dengan genggamannya. Ia memeras jeruk tersebut hingga ke tetes terakhir. 'Hingga tetes terakhir', pikirnya. Manusia kuat lalu menantang para penonton: " Hadi ah yang besar kami sediakan kepada barang siapa yang bisa memeras hingga keluar satu tetes saja air jeruk dari buah jeruk ini!"

Kemu dian naiklah seorang lelaki, seorang yang atletis, ke atas panggung. Tangannya kekar. Ia memeras dan memeras... dan menekan sisa jeruk... tapi tak setetespun air jeruk keluar. Sepertinya seluruh isi jeruk itu sudah terperas habis. Ia gagal. Beberapa pria kuat lainnya turut mencoba, tapi tak ada yang berhasil. Manusia kuat itu tersenyum-senyum sambil berkata : "Aku b eri kan satu kesempatan terakhir, siapa yang mau mencoba?"

Seorang wanita kurus setengah baya mengacungkan tangan dan meminta agar ia boleh mencoba. "Tentu saja boleh nyonya. Mari naik ke panggung." Walau dibayangi kegelian di hatinya, manusia kuat itu membimbing wanita itu naik ke atas pentas. Beberapa orang tergelak-gelak mengolok-olok wanita itu. Pria kuat lainnya saja gagal meneteskan setetes air dari potongan jeruk itu apalagi ibu kurus tua ini. Itulah yang ada di pikiran penonton.

Wanita itu lalu mengambil jeruk dan menggenggamnya. Semakin banyak penonton yang menertawakannya. Lalu wanita itu mencoba memegang sisa jeruk itu dengan penuh konsentrasi. Ia memegang sebelah pinggirnya, mengarahkan ampas jeruk ke arah tengah, demikian terus ia ulangi dengan sisi jeruk yang lain. Ia terus menekan serta memijit jeruk itu, hingga akhirnya memeras... dan "ting!" setetes air jeruk muncul terperas dan jatuh di atas meja panggung. Penonton terdiam terperangah. Lalu cemoohan segera berubah menjadi tepuk tangan riuh.
Manusia kuat lalu memeluk wanita kurus itu, katanya, "Nyonya, aku sudah melakukan pertunjukkan semacam ini ratusan kali. Dan, banyak orang pernah mencobanya agar bisa membawa pulang hadiah uang yang aku tawarkan, tapi mereka semua gagal. Hanya Anda satu-satunya yang berhasil memenangkan hadiah itu. Boleh aku tahu, bagaimana Anda bisa melakukan hal itu?"

"Begini," jawab wanita itu, "Aku adalah seorang janda yang ditinggal mati suamiku. Aku harus bekerja keras untuk mencari nafkah bagi hidup kelima anakku. Jika engkau memiliki tanggungan beban seperti itu, engkau akan mengetahui bahwa selalu ada tetesan air walau itu di padang gurun sekalipun. Engkau juga akan mengetahui jalan untuk menemukan tetesan itu. Jika hanya memeras setetes air jeruk dari ampas yang engkau buat, bukanlah hal yang sulit bagiku".

Selalu ada tetesan setelah tetesan terakhir. Aku telah ratusan kali mengalami jalan buntu untuk semua masalah serta kebutuhan yang keluargaku perlukan. Namun hingga saat ini aku selalu men eri ma tetes berkat untuk hidup keluargaku. Aku percaya Tuhanku hidup dan aku percaya tetesan berkat-Nya tidak pernah k eri ng, walau mata jasmaniku melihat semuanya telah k eri ng. Aku punya alasan untuk men eri ma jalan keluar dari masalahku. Saat aku mencari, aku men eri manya karena ada pribadi yang mengasihiku.

"Bila Anda memiliki alasan yang cukup kuat, Anda akan menemukan jalannya", demikian kata seorang bijak.


There Drops After the Last Drop

Night market opened in a city. Residents greeted with joy. Various kinds of games, food booths and performances are held. One of the most special is the attraction is strong. So many people each night to witness the performance of this powerful force of human muscle. Strong human is capable of bending thick steel with their bare hands only. Fist can destroy the bricks thick pieces.
He beat all the men in that city in arm wrestling contest. But every time she closes her performance just to squeeze an orange with her fist. He is down to squeeze the last drop. 'Till the last drop', he thought. Is strong then challenged the audience: "Hadi big ah we provide to those who can squeeze through just one drop of water out of citrus fruit is orange!"

Dian Then take a man, an athletic, onto the stage. His hands were thick. He was squeezing and squeezing ... and pressing the rest of the orange ... but not a drop of orange juice out. Looks like the entire contents of the orange is squeezed out. He failed. Several other strong men also tried, but nothing worked. Strong human smiling and saying: "I b eri his one last chance, who want to try?"

A thin middle-aged woman holding hands and requested that he be tried. "Of course I can lady. Let's go up to the stage." Although overshadowed tickled in his heart, strong man was guiding her onto the stage. Some people chuckle mocked her. Other strong men have failed to shed a drop of water from the orange pieces especially this old skinny mom. That's what the audience is on your mind.

The woman then took the oranges and grab it. More and more viewers are laughing at him. Then she tried to hold the rest of the orange with full concentration. He holds the edge, direct the orange pulp towards the middle, so he continues to repeat with the other side of the orange. He continued to press and massage orange, until finally squeeze ... and "ting!" appear squeezed lemon drop and fall on the table stage. The audience fell silent in awe. Then ridicule soon turned into loud applause.
Is strong then hugged her thin, he said, "Lady, I've been doing this kind of performance hundreds of times. And, many people never try to be able to bring home the prize money that I offer, but they all failed. Only you're the only successful win the prize. May I know, how you can do that? "

"Look," she replied, "I am a widow whose dead husband left behind. I have to work hard to make a living for my fifth life. If you have dependents load like that, you will know that there is always a trickle of water even though it was in the wilderness desert though. You also will find a way to find drop it. If you just squeeze a drop of lemon juice from the pulp that you make, not a difficult thing for me ".

There is always a trickle after the last droplet. I have hundreds of times through a dead end for all the problems and needs and family needs. But until now I always get ma eri drops thanks to my family life. I believe my Lord of life and I believe his blessing droplets never k eri ng, although jasmaniku eyes see everything has been k eri ng. I have no reason to download eri ma way out of problems. When I search, I got his name because of personal eri who loves me.

"When you have a strong enough reason, you will find its way", so said a wise man.

Rabu, 19 Januari 2011

PAPA

PAPA………..
Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya.

Lalu bagaimana dengan PAPA?

Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil......Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.

Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu...

Kemudian Mama bilang : "Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya" ,

Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....Tapi sadarkah kamu? Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba. Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang" Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : "Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".

Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut. Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja....Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!". Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu?

Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga. Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...

Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama.....

Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia.... :')

Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..

Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?
Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya. Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...

Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut...Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. .Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang? "Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa"

Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti...

Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa
Ketika kamu menjadi gadis dewasa....Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain....Papa harus melepasmu di bandara....Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu? Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat. Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".

Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT...kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa. Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.

Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...Kata- kata yang keluar dari mulut Papa adalah : "Tidak.... Tidak bisa!". Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu". Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana. Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu. Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya. Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin....Karena Papa tahu bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya.... Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia....Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis? Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa....Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: "Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik....Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik....Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."

Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk... Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya.....Papa telah menyelesaikan tugasnya.....

Selasa, 18 Januari 2011

Mendengar , Mengerti , Memandang , Menanggap Ucapan Yesus Yang Sulit, 12

Mendengar & Mengerti & Memandang & Menanggap
Ucapan Yesus Yang Sulit, 12 :

Perceraian dan Pernikahan Kembali



* Markus 10:11-12
10:11 Lalu kata-Nya kepada mereka: "Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu.
10:12 Dan jika si isteri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah."


Ini adalah perkataan yang keras, dipandang oleh para jurid yang mula-mula mendengarnya; dan yang tetap merupakan perkataan keras bagi murid-murid masa kini.

Tuhan Yesus diminta untuk memberikan sebuah ketetapan mengenai sebuah hukum yang sedang diperdebatkan dalam aliran-aliran Yahudi. Didalam Ulangan 24:1-4 terdapat sebuah hukum tersembunyi 'apabila seorang laki-laki menceraikan istrinya sebab didapatinya "yang tidak senonoh" padanya dan ia kemudian menikah dengan orang lain yang juga menceraikannya, maka suaminya yang pertama tidak boleh mengambil dia kembali menjadi istrinya'


* Ulangan 24:1-4
24:1 "Apabila seseorang mengambil seorang perempuan dan menjadi suaminya, dan jika kemudian ia tidak menyukai lagi perempuan itu, sebab didapatinya yang tidak senonoh padanya, lalu ia menulis surat cerai dan menyerahkannya ke tangan perempuan itu, sesudah itu menyuruh dia pergi dari rumahnya,
24:2 dan jika perempuan itu keluar dari rumahnya dan pergi dari sana, lalu menjadi isteri orang lain,
24:3 dan jika laki-laki yang kemudian ini tidak cinta lagi kepadanya, lalu menulis surat cerai dan menyerahkannya ke tangan perempuan itu serta menyuruh dia pergi dari rumahnya, atau jika laki-laki yang kemudian mengambil dia menjadi isterinya itu mati,
24:4 maka suaminya yang pertama, yang telah menyuruh dia pergi itu, tidak boleh mengambil dia kembali menjadi isterinya, setelah perempuan itu dicemari; sebab hal itu adalah kekejian di hadapan TUHAN. Janganlah engkau mendatangkan dosa atas negeri yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu.


Hukum ini, yang melarang seorang laki-laki yang telah menceraikan istrinya untuk rujuk kembali setelah ia hidup bersama dengan suami yang kedua, tidak memberi petunjuk mengenai tata cara perceraian. Perkataan ini membuat kita beranggapan bahwa membuat kita beranggapan bahwa kata perceraian telah ada. Didalam hukum Perjanjian Lama (PL) tidak ada perintah yang jelas-jelas berbicara mengenai perceraian. Tetapi dalam konteks ini tersirat bahwa untuk menceraikan seorang wanita, seorang laki-laki harus menulis sebuah pernyataan bahwa wanita itu bukan istrinya lagi : "ia menulis surat cerai dan menyerahkannya ke tangan perempuan itu, sesudah itu menyuruh dia pergi dari rumahnya" (Ulangan 24:1). Di bagian lain dalam PL, perceraian dianggap sebagai sesuatu yang tidak patut :


* Maleakhi 2:16
Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel -- juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman TUHAN semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat!


Tetapi dalam Ulangan 24 ada anggapan bahwa seorang laki-laki boleh menceraikan istrinya, dan bahwa ia boleh melakukan itu berdasarkan "sesuatu yang tidak senonoh" atau "sesuatu yang memalukan" yang ia dapati dari diri istrinya.

Para penafsir Hukum Taurat yang hidup di sekitar zaman Tuhan Yesus tidak saja memikirkan tentang apa arti sesungguhnya dari kalimat ini. Mereka bertanya "Apa yang dimaksudkan dengan 'ketidak-senonohan' atau 'ketidak-patutan' yang membenarkan seorang laki-laki untuk menceraikan istrinya"

Ada dua aliran utama : yang satu menafsirkannya secara ketat, yang lain menafsirkannya lebih luwes. Aliran pertama, yang mengikuti petunjuk Shammai, seorang rabbi yang tersohor yang hidup sekitar satu generasi sebekum Yesus Kristus berkata bahwa "seorang laki-laki diberi wewenang untuk menceraikan istrinya bila ia mengawininya dengan anggapan bahwa istrinya itu masih gadis, tetapi kemudian ia mendapatkan bahwa istrinya itu sudah tidak gadis".

Memang ada undang-undang yang memuat hal ini dalam Ulangan 22:13-21. Akibatnya bisa sangat serius bagi pengantin-wanita bila bukti yang ada di-interpretasikan bahwa ia pernah melakukan hubungan-sex yang haram sebelum menikah, maka inilah pengertian 'sesuatu yang tidak senonoh' itu :


* Ulangan 22:13-21
22:13 "Apabila seseorang mengambil isteri dan setelah menghampiri perempuan itu, menjadi benci kepadanya,
22:14 menuduhkan kepadanya perbuatan yang kurang senonoh dan membusukkan namanya dengan berkata: Perempuan ini kuambil menjadi isteriku, tetapi ketika ia kuhampiri, tidak ada kudapati padanya tanda-tanda keperawanan --
22:15 maka haruslah ayah dan ibu gadis itu memperlihatkan tanda-tanda keperawanan gadis itu kepada para tua-tua kota di pintu gerbang.
22:16 Dan ayah si gadis haruslah berkata kepada para tua-tua itu: Aku telah memberikan anakku kepada laki-laki ini menjadi isterinya, lalu ia menjadi benci kepadanya,
22:17 dan ketahuilah, ia menuduhkan perbuatan yang kurang senonoh dengan berkata: Tidak ada kudapati tanda-tanda keperawanan pada anakmu. Tetapi inilah tanda-tanda keperawanan anakku itu. Lalu haruslah mereka membentangkan kain itu di depan para tua-tua kota.
22:18 Maka haruslah para tua-tua kota itu mengambil laki-laki itu, menghajar dia,
22:19 mendenda dia seratus syikal perak dan memberikan perak itu kepada ayah si gadis -- karena laki-laki itu telah membusukkan nama seorang perawan Israel. Perempuan itu haruslah tetap menjadi isterinya; selama hidupnya tidak boleh laki-laki itu menyuruh dia pergi.
22:20 Tetapi jika tuduhan itu benar dan tidak didapati tanda-tanda keperawanan pada si gadis,
22:21 maka haruslah si gadis dibawa ke luar ke depan pintu rumah ayahnya, dan orang-orang sekotanya haruslah melempari dia dengan batu, sehingga mati -- sebab dia telah menodai orang Israel dengan bersundal di rumah ayahnya. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu.


Aliran yang lain mengikuti ajaran ahli sezaman dengan Shammai, yaitu Rabbi Hilel, ia berpendapat bahwa 'sesuatu yang tidak senonoh' bisa mencakup segalasesuatu yang dianggap melawan atau kasar oleh suaminya. Ia bisa tidak lagi dicintai karena berbagai sebab – jika ia menghidangkan makanan yang kurang lezat misalnya, atau bahkan (begitu kata seorang rabbi) karena ia merasa istrinya kurang cantik dibandingkan dengan wanita lain.
Harus ditekankan bahwa para nabi yang memberikan penafsiran-penafsiran 'liberal' ini bukannya ingin mempermudah perceraian. Mereka hanya berminat untuk menyatakan apa yang mereka percayai dari suatu ayat tertentu.

Dan terhadap latar belakang yangs edemikianlah Tuhan Yesus diundang untuk mengatakan apa yang menjadi pendapatNya. Orang-orang Farisi yang melontarkan pertanyaan kepadaNya mempunyai pendapat-pendapat yang berbeda mengenai hal ini.
Dalam catatan Matius mengenai kejadian ini, mereka bertanya :


* Matius 19:3
Maka datanglah orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya: "Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?"


Bila jawaban Tuhan Yesus adalah 'YA' maka mereka ingin tahu untuk alasan-alasan apa menurut Dia perceraian itu dimungkinkan. Tuhan Yesus memebrikan jawabanNya kepada mereka dan kemudian, secara pribadi, Ia menjelaskannya demi kebaikan murid-muridNya yang telah mendengarNya :


* Matius 19:4-6
19:4 Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan?
19:5 Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
19:6 Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."


Yesus tidak setuju dengan perceraian, terhadap pandanganNya ini muncul pertanyaan :

* Matius 19:7
Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?"


Musa dianggap telah memberi izin untuk perceraian dengan membuat 'surat cerai' , tepat sekali memang "Musa memberi izin", dan bukan "Musa memerintahkan".
Undang undang yang menjadi acuan mereka, seperti yang kita lihat dalam Ulangan 24:1-4, dengan seadanya menerima prosedur perceraian yang ada, dan menjalinnya dalam sebuah perintah yang berhubungan dengan kemungkinan-kemungkinan yang lebih lanjut.
Kita lihat jawaban Yesus demikian :

* Matius 19:8
Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian.


Tuhan Yesus mengatakan kepada mereka bahwa 'justru karena ketegaran hatimu-lah', maka 'Musa menuliskan perintah ini untuk kamu'. kemudian sama seperti dengan hukum hari Sabat, demikianlah hukum pernikahan. Yesus kembali kepada prinsip utama "Sebab pada awal dunia", kataNya "Allah menjadikan mereka laki-laki dan perempuan". 'Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya untuk bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia' (Markus 10:2-9 bandingkan dengan Matius 19:4-6)

Tuhan Yesus mengingatkan mereka akan ajaran Alkitab mengenai Lembaga pernikahan harus selaras dengan tujuan Allah menetapkan eprnikahan. Pernikahan ditetapkan untuk menciptakan sebuah kesatuan baru dari dua pribadi, dan tidak ada peraturan yang dibuat untuk menceraikan kesatuan itu.

Tuhan Yesus tidak meng-agung-agungkan pernikahan. Ia tidak mengatakan bahwa setiap pernikahan dilakukan di Surga. Namun pernikahan ditetapkan oleh Allah untuk manusia di bumi. Atas pertanyaan "Apakah seorang suami diperbolehkan menceraikan istrinya?" maka jawabannya, kita simpulkan adalah tidak; Tidak dengan alasan apa saja!.

Ada sisi yang menarik dari jawaban Tuhan Yesus kepada orang-orang Farisi yang dengan mudah bisa lewat dari pertahian kita. Penafsiran yang kaku dari aliran Shammai dan penafsiran 'liberal' dari aliran Hilel, keduanya memandang dari segi suami.
Dalam penafsiran yang kaku, kegadisan pengantin-perempuan menjadi pokok yang tidak boleh diabaikan; kesucian pengantin laki-laki sebelum pernikahan tidak masalah.
Sedangkan penafsir 'liberal' sangat bebas dalam kepentingan suami, artinya, ia memperbolehkan menceraikan istrinya dengan berbagai macam alasan. Tetapi kalau menyangkut kepentingan istri, aliran ini sangat tidak liberal, karena si istri tak punya kesempatan untuk memperbaiki diri jika suaminya memutuskan untuk menceraikannya menurut hukum yang ditafsirkan secara 'liberal' itu.

Apa yang benar dari penafsiran-penafsiran ini dan yang benar dari usaha mereka untuk memperluas hukum Allah dengan undang-undang mereka sendiri ialah : bahwa ketegaran hati manusia itu sendiri yang membuat perceraian itu dibenarkan.

Ketidak-seimbangan Hukum Taurat ini merugikan pihak perempuan. Tetapi keputusan Tuhan Yesus yang merujuk pada tujuan Sang Pencipta mengakibatkan 'ketidak-seimbangan' itu menjadi seimbang. Tidak mengherankan bahwa kaum wanita selalu mendapatkan di dalam diri Tuhan Yesus seorang Sahabat dan Pembela.

Secara sepintas lalu kita bisa melihat bahwa Yesus mengacu pada peraturan penciptaan. Tuhan Yesus menggabungkan ayat mengenai kisah penciptaan dalam Kejadian pasal 1 dengan sebuah ayat di Kejadian pasal 2. Dalam Kejadian 1:27 "Ketika Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya", maka 'manusia' yang Ia ciptakan sedemikian itu adalah manusia dengan 2 jenis kelamin "laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka". Dan didalam Kejadian 2:24, setelah kisah pembentukan Hawa dari tulang rusuk Adam, kita membaca : "Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging".
Tuhan Yesus mengutip kata-kata ini sebagai Firman Allah. Adalah dibawah ketetapan Allah bahwa kedua orang itu menjadi satu : laki-laki tidak diberi wewenang untuk mengubah ketetapan itu.



Gugatan cerai dari pihak istri :


Ketika murid-murid meminta Tuhan Yesus untuk menerangkan ketetapanNya, ia mengulanginya kembali dengan mengucapkan kedua pernyataan yang dikutip di awal bab ini :

* Markus 10:12
Dan jika si isteri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah."


Pernyataan yang kedua menunjuk pada suatu situasi yang tidak dipandang dalam Hukum PL, yang tidak memberi beluang bagi seorang istri untuk menceraikan suaminya dan mengawini laki-laki lain. Karena itulah orang menganggap bahwa pernyataan yang kedua ini merupakan sesuatu yang wajar ditambahkan pada ketetapan asli Tuhan Yesus saat ke-Kristenan memasuki dunia orang kafir, Di dalam beberapa sistem perundang-undangan orang kafir, Seorang sitri dimungkinkan untuk mengajukan gugatan perceraian. Hukum ini tidak dikenal dalam tradisi Yahudi. Tetapi di saat Tuhan Yesus berbicara, tanah Israel dijajah oleh Romawi dan tentu saja juga berlaku hukum sipil Romawi yang memungkinkan seorang istri menggugat cerai suaminya, maka untuk inilah Tuhan Yesus juga menyoroti gugatan cerai dari sisi seorang istri.

Kurang dari sepuluh tahun sebelumnya, Herodias, seorang cucu perempuan Herodes yang Agung yang menikah dengan pamannya Herodes Philip dan hidup dengannya di Roma. Kemudian ia jatuh cinta dengan paman yang lain, yaitu Herodes Antipas, penguasa Galilea dan parea, saat Herodes Antipas berkunjung ke Roma. Supaya Herodias bisa mengawini Antipas (hal mana juga dikehendaki Antipas), ia menceraikan suaminya yang pertama. Ia melakukan dibawah hukum Romawi karena ia seorang warga negara Roma (sama sepertis emua keluarga Herodes).
Seorang wanita yang menikah dengan pamannya tidak melanggar hukum Yahudi, seperti yang dianggap pada masa itu, tetapi menikah dengan saudara suaminya benar-benar melanggar hukum Yahudi. Yohanes pembabtis dipenjarakan oleh Herodes Antipas karena ia emnegaskan bahwa Antipas telah melanggar hukum karena menikah dengan istri saudaranya.
Tuhan Yesus memang tidak menyebutkan nama, tetapi siapapun pada waktu itu, baik di Galilea atau Perea yang mendengar kisah tentang seorang wanita yang menceraikan suaminya dan kemunian menikah dengan orang lain, akan membayangkan Herodias. Seandainya Herodias mendengar Tuhan Yesus mengatakan bahwa ia hidup dalam perzinahan, pastilah ia dendam seperti dendamnya kepada Yohanes Pembabtis.



Perceraian kecuali karena zinah :


Tetapi yang sulit diterima oleh murid-muridNya ialah perkataanNya mengenai perceraian dan pernikahan ulang dari pihak laki-laki. Tidak dapatkan seorang laki-laki bebas dari istrinya karena alasan apapun? Kelihatannya tidak, emnurut penjelasan yang gamblang dari Tuhan Yesus. Karena itu, tidak mengherankan bahwa dalam berlalunya waktu, ketegaran hati mereka telah mengubah ketetapanNya, sama seperti sebelumnya, ketegaran hati manusia telah mengubah tujuan mula-mula dari Sang Pencipta.


Dalam tulisan Matius mengenai diskusi ini, ketetapan Tuhan Yesus ini dirinci dengan keterangan :

* Matius 19:9
Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah."


Kekecualian yang sama ini muncul kembali dalam perkataanNya yang lain dalam Injil ini, yaitu dalam Khotbah di bukit :

* Matius 5:32
Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah.


Ketetapan dalam bentuk yang terakhir ini muncul juga dalam Lukas :

* Lukas 16:18
Setiap orang yang menceraikan isterinya, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah; dan barangsiapa kawin dengan perempuan yang diceraikan suaminya, ia berbuat zinah."

Bandingkan dengan :

* Markus 10:11-12
10:11 Lalu kata-Nya kepada mereka: "Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu.
10:12 Dan jika si isteri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah."


Tetapi Lukas dan Markus tidak menulis anak kalimat pengecualian. Maka, apa yang harus kita pahami dengan 'anak kalimat' pengecualian ini? Rasul Paulus menjelaskannya demikian :


* 1 Korintus 7:10-16
7:10 Kepada orang-orang yang telah kawin aku -- tidak, bukan aku, tetapi Tuhan -- perintahkan, supaya seorang isteri tidak boleh menceraikan suaminya.
7:11 Dan jikalau ia bercerai, ia harus tetap hidup tanpa suami atau berdamai dengan suaminya. Dan seorang suami tidak boleh menceraikan isterinya.
7:12 Kepada orang-orang lain aku, bukan Tuhan, katakan: kalau ada seorang saudara beristerikan seorang yang tidak beriman dan perempuan itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah saudara itu menceraikan dia.
7:13 Dan kalau ada seorang isteri bersuamikan seorang yang tidak beriman dan laki-laki itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah ia menceraikan laki-laki itu.
7:14 Karena suami yang tidak beriman itu dikuduskan oleh isterinya dan isteri yang tidak beriman itu dikuduskan oleh suaminya. Andaikata tidak demikian, niscaya anak-anakmu adalah anak cemar, tetapi sekarang mereka adalah anak-anak kudus.
7:15 Tetapi kalau orang yang tidak beriman itu mau bercerai, biarlah ia bercerai; dalam hal yang demikian saudara atau saudari tidak terikat. Tetapi Allah memanggil kamu untuk hidup dalam damai sejahtera.
7:16 Sebab bagaimanakah engkau mengetahui, hai isteri, apakah engkau tidak akan menyelamatkan suamimu? Atau bagaimanakah engkau mengetahui, hai suami, apakah engkau tidak akan menyelamatkan isterimu?


Inilah pemahaman yang benar mengenai "perkecualian', seseorang bisa saja terlanjur bercerai, atau karena suatu kasus tertentu ia 'harus bercerai'. Misalnya seseorang bisa saja tdak bisa mengampuni perbuatan pasangannya yang 'mengkianatinya' dengan berselingkuh dengan orang lain sehingga kemudian mereka memilih jalan bercerai. Bagaimana menyelesaikan kasus ini, bolehkah ia menikah lagi?

Rasul Paulus menasehatkan "jikalau ia bercerai, ia harus tetap hidup tanpa suami atau berdamai dengan suaminya". Karena bagaimanapun Allah tidak menyetujui perceraian (Maleakhi 2:16; Matius 19:4-6). Tuhan Yesus memperingatkan agar manusia kembali kepada fitrahnya, yaitu bahwa sejak semula Allah men-design institusi perkawinan dengan mempersatukan satu orang laki-laki kepada satu orang perempuan .







Artikel terkait :
- YESUS MELURUSKAN POLIGAMI DAN KAWIN-CERAI, di yesus-meluruskan-poligami-dan-kawin-cerai-vt713.html

- PERCERAIAN : "kecuali" Karena Zinah, Matius 19:9, di perceraian-kecuali-karena-zinah-matius-19-9-vt2169.html

POLIGAMI DAN PERCERAIAN DALAM PERJANJIAN LAMA

POLIGAMI DAN PERCERAIAN DALAM PERJANJIAN LAMA



Catatan :
MITSVOT : TENTANG PERNIKAHAN, PERCERAIAN, DAN KELUARGA, Mitsvot 59 - 81, Reff : 613-mitsvot-vt218-20.html#p451


a. POLIGAMI


Walaupun poligami memang ada dalam Perjanjian Lama, namun jangkauannya jangan dilebih-lebihkan, karena hampir terbatas pada raja-raja atau para pemimpin atau pejabat tinggi. Kecuali Salomo, umumnya yang sering terdapat adalah bigami, bukan poligami.

Monogami tampaknya biasa terdapat dikalangan rakyat. Bapak-bapak leluhur kadang-kadang dianggap sebagai contoh untuk poligami. Tetapi poligami harus dibedakan dari perseliran. Pembedaan itu kelihatannya tidak penting bagi kita, tetapi sangat penting di dunia kuno. Seorang selir adalah budak, sangat berbeda dan jauh lebih rendah dalam hubungannya dengan tuannya, bila dibandingkan dengan istrinya. Baik Abraham maupun Ishak membunyai hanya satu istri, sedang Yakub, yang sebenarnya menginginkan hanya satu istri, mengenal empat perempuan dalam kehidupannya (dua istri dan dua selir) akibat tipu daya dan iri hati.

"Tetapi sejak semula tidaklah demikian" (Mat. 19:18). Kata-kata yang diucapkan Yesus tentang perceraian itu berlaku juga untuk poligami. Riwayat penciptaan secara jelas berbicara tentang satu suami satu istri, "satu daging" antara satu laki-laki dan satu perempuan (Kej. 2:24). Di samping itu, ada bagian-bagian dalam tulisan-tulisan hikmat yang mendorong, atau setidak-tidaknya menganjurkan, monogami yang kokoh (Ams. 5:15-20; 18:22; 31:10-31, Kidung Agung) dan ada penggunaan gambaran pernikahan untuk melukiskan hubungan yang eksklusif antara Allah dan Israel. Meskipun orang sadar bahwa dari segi teologis poligami adalah kurang ideal, namun poligami ditoleransi di Israel sebagai suatu kebiasaan sosial. Tetapi ada hukum-hukum yang membatasi dampak-dampaknya yang mungkin menghina pihak perempuan.
Seperti dikatakan di atas, kedudukan seorang selir adalah jauh di bawah kedudukan seorang istri, tetapi para selir mempunyai hak legal, sebagaimana dinyatakan dalam Keluaran 21:7:11. Ia tidak dapat dijual kembali oleh tuannya; ia harus diperlakukan sebagai selir satu orang saja, bukan mainan keluarga. Kalau tuannya mengambil selir lain, ia tidak boleh mengabaikan kewajibanya kepada selir yang pertama dalam hal materi maupun seksual. Kalau demikian hak-hak selir, maka hak-hak istri dalam keadaan poligami tentu saja tidak kurang dari itu. Ulangan 21:10-14 juga melindungi hak seorang perempuan tawanan perang yang diambil menjadi istri. Ia harus diperlakukan secara layak dan manusiawi dan tidak dapat diperlakukan sebagai budak. Hukum warisan dalam Ulangan 21:15-17 secara tidak langsung mengecam bigami bahwa seorang laki-laki tidak dapat mencintai dua orang perempuan secara sama, atau pada akhirnya salah seorang sama sekali tidak dicintainya lagi. Istri yang tidak dicintai itu dilingdungi dari perlakukan yang tidak adil; jika anak laki-lakinya adalah anak sulung maka anak itu tidak bileh kehilangan warisannya karena ibunya tidak dicintai. Cerita tentang Elkana dan istri-istrinya yang saling bersaing (1 Sam. 1) memang tidak untuk mengkritik bigami secara langsung, tetapi bisa menjadi ilustrasi yang hidup tentang kesengsaraan yang dapat ditimbulkan oleh praktik tersebut.



b. PERCERAIAN


Poligami diterima tanpa persetujuan yang jelas, namun ada hukum yang mengecamnya secara tidak langsung. Perceraian juga diijinkan, tetapi akhirnya dikecam pula secara langsung. Perceraian hampir tidak disinggung dalam hukum Perjanjian Lama, sebab pernikahan dan perceraian bukanlah kasus perdata seperti dalam kebudayaan masa kini. Kedua-duanya termasuk yuridiksi rumah tangga. karena itu, orang tidak harus pergi ke pengadilan untuk bercerai.

Hukum-hukum mengenai perceraian menyebutkan tentang keadaan yang tidak mengijinkan adanya perceraian dan aturan-aturan mengenai hubungan kedua belah pihak setelah perceraian terjadi. Dalam kedua kasus ini perlindungan terhadap perempuan rupanya menjadi pokok utama hukum-hukum tersebut. Dalam, Ulangan 22:28-29 ada larangan untuk menceraikan perempuan yang harus dinikahi oleh laki-laki yang telah memeperkosanya. Peraturan dalam Ulangan 24:1-4 menjadi pokok pertentangan antara Yesus dan orang Farisi. Peraturan itu tidak "memerintahkan" perceraian tetapi mengandaikan bahwa perceraian sudah terjadi. Dalam kasus ini, sang suami diminta menulis surat cerai untuk melindungi istrinya. Jika tidak, ia atau suami barunya yang kemudian dapat dituduh berzinah. Suami pertama dilarang mengambil kembali perempuan apabila suaminya yang berikut menceraikannya atau meninggal dunia. Dapat disebutkan lagi kasus perempuan tawanan yang hendak diceraikan dan tidak boleh dijual sebagai budak, kalau suaminya tidak merasa puas. Dalam hal itu perceraian tampaknya lebih baik daripada perbudakan. Setidak-tidaknya martabat dan kemerdekaan masih dipertahankan, bila dibandingkan dengan perbudakan (Ul 21:4).

Dengan demikian perceraian ditoleransi dalam batas-batas hukum. dibandingkan dengan poligami, perceraian lebih jauh dari kehendak Allah. Dalam Maleakhi 2:13-16 ada serangan yang tidak mengenal kompromi terhadap perceraian, yang memuncak dengan kecaman yang terang-terangan: "Aku membenci perceraian, firman Tuhan, Allah Israel". Tidak ada kecaman atas poligami yang setajam atau dilengkapi dengan argumen teologis yang kuat seperti itu, barangkali karena poligami hanya merupakan "perluasan" pernikahan yang melampaui batasan monogami yang dimaksudkan Allah, tetapi perceraian sama sekali menghancurkan pernikahan. Dalam kata Maleakhi, perceraian berarti "menutup [diri] dengan kekerasan"". Poligami menggandakan hubungan tunggal yang Allah kehendaki, sedangkan perceraian menghancurkan hubungan itu atau mengandaikan hubungan itu sudah hancur.


YESUS MELURUSKAN POLIGAMI DAN KAWIN-CERAI


Yesus meluruskan pandangan tentang poligami dan tidak membiarkan orang-per-orang mengikuti nafsu-diri dan tegar-tengkuknya untuk mencari-cari celah berpoligami.

Sampai sekarangpun, manusia tidak berhenti berdalih bahwa poligami itu adalah bagian dari perbuatan mulia, sejajar dengan menolong, "mensedekah-kan" dirinya kepada perempuan yang belum mandiri atau para janda, atau menyeimbangkan statistik porsi wanita yang jumlahnya lebih banya ketimbang jumlah pria, dst…

Pendalihan bahkan belanjut dengan membawa keabsahan sejumlah nama-nama nabi-nabi dan raja yang berpoligami yang dicatat dalam Alkitab. Padahal poligami nabi-nabi dan praktek menceraikan istri dimasa lalu tidaklah berarti bahwa Allah pernah melegalkan hal tersebut. Tak ada sepotongpun Firman dan izin Allah untuk itu. Yesus meluruskannya dan menuding asal-usul kesalahan ini sebagai akibat dari ketegaran hati manusia yang cenderung memaksakan perceraian dan poligami :


* Matius 19:4-8
19:4 Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan?
19:5 Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
19:6 Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."
19:7 Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?"
19:8 Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian.


Terbukti sampai kinipun orang-orang tetap sama memaksakannya dengan pelbagai dalil.

Yesus memperingatkan agar manusia kembali kepada fitrahnya, yaitu bahwa sejak semula Allah men-design institusi perkawinan dengan mempersatukan satu orang laki-laki kepada satu orang perempuan :


* Matius 19:4-6
19:4 Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan?
19:5 Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
19:6 Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."


Begitu seriusnya persatuan dan kesatuan suami istri itu terlihat ketika Yesus mencela kasus peceraian (yang terjadi bukan karena zinah) yang sekalipun sudah terlanjur cerai, namun statusnya masih dianggapNya tetap terikat dalam kesatuan perkawinan.

Bercerai dan Menikah Kembali

Bercerai dan Menikah Kembali
Ketika orang-orang jahat bertambah, hancurlah rakyat; tetapi orang yang berpegang kepada hukum diberkati.(LB) atau, Dimana tidak ada wahyu, hancurlah rakyat; tetapi orang yang berpegang kepada hukum berbahagia (KJV)( Ams 29:18). Terjemahan bebas.
Inilah adalah suatu topik yang jaman sekarang sangat jarang dikotbahkan, bahkan juga dikalangan Injili. Dunia sangat cepat berubah. 30 tahun lalu perceraian adalah suatu yang tabu untuk dilakukan, namun sekarang mempercakapkan masalah perceraian dan pernikahan kembali adalah tabu, bahkan di gereja-gereja.
Apa sesungguhnya firman YAHWEH katakan tentang kedua perkara ini? Mari buka Alkitab Anda dan kita baca Maleakhi 2:13-16.
Ayat 14 tertulis: Dan kamu bertanya: “Oleh karena apa?” Oleh sebab YAHWEH telah menjadi saksi antara engkau dan isteri masa mudamu yang kepadanya engkau telah tidak setia, padahal dialah teman sekutumu dan isteri seperjanjianmu.
Untuk mengerti latar belakang teguran ”bercerai dan menikah kembali” pada kitab Maleakhi ada baiknya saya ceritakan secara garis besar surat nabi Maleakhi ini.
Nabi berbicara setelah orang-orang Israel kembali dari pembuangan (setelah 539 BC) setelah raja Persia atas permohonan nabi Nehemia meminta kota-kota Yehuda dibangun kembali (Neh 2:7-8) dan setelah bait Elohim dibangun kembali di bawah pimpinan nabi Haggai dan Zakaria (516 BC, Ezra 6:14-15). Tanpa raja dan lama dipembuangan membuat mereka biasa dengan hal yang sekuler, beribadah asal-asalan (1:1-14), para imam tidak segenap hati memuliakan dan takut akan nama-Nya (2:1-2), memberi pengajaran yang salah dan perjanjian keimam dirusak mereka (3-10). Dimata banyak orang yang kembali ini sepertinya hidup fasik (sihir, berzinah, dusta, memeras karyawan, menindas janda, anak yatim dan orang asing) lebih baik dari pada menuruti perintah-Nya (2:17-3:5). Perpuluhan diabaikan (3:7-12).*1
Nabi menutup tegurannya dengan memastikan bahwa setiap perbuatan (baik atau jahat) akan mendapat upahnya (4:1-3) dan meminta mereka untuk mengingat ketetapan dan hukum-hukum-Nya, dan akhirnya sebuah janji penghiburan-Nya untuk merestorasi para keluarga umat-Nya sebelum bumi dihancurkan (4-6).
Pasal 3:6 Ia memperingatkan mereka: Bahwahsannya Aku, YAHWEH, tidak berubah; tetapi engkau anak-anak Yakub belumlah keluar dari kejahatan-kejahatan kalian (Lamsa Bible). Ayat ke 7 (Even from the days of your fathers…Return to Me…) membenarkan terjemahan LB ini. Harap bandingkan dengan terjemahan lainnya.
Dan pasal 2:13-16 Ia menegur cara hidup pernikahan mereka yang sekuler tersebut. Istilah ”istri masa mudamu” adalah suatu ungkapan Alkitab Perjanjian Lama yang berarti ”istri pertama yang sah dibawah hukum perjanjian nikah.” Lihat Ams 5:18; Yes 54:6.
A. Perceraian. Alkitab mengajar bahwa pernikahan atau ”satu tubuh” itu kudus, apa yang telah disatukan YAHWEH tidak boleh diceraikan. Empat ribu tahun setelah kejatuhan Adam dan Hawa, ketika Elohim datang kebumi dalam wujud manusia, Ia kembali mengingatkan umat-Nya bahwa perceraian bukanlah kehendak Dia tetapi itu adalah pemberontakan dan ego manusia semata (Mat 19:8).
Perceraian dengan istri pertama sungguh mendukakan hati YAHWEH, sehingga Ia tidak mau menerima persembahan umat-Nya (Mal 2:13). Jangankan bercerai, cukup suami mendukakan istrinya saja bisa membuat doa-doa suami tidak terjawab (1Pet 3:7), pernikahan bukanlah masalah kecil di mata YAWHEH, sebab hal ini adalah cermin antara perjanjian kekal pribadi-Nya dengan Gereja-Nya (Ekklesia-Nya) (Mat 16:18; Wah 22:16-17).
Perceraian hanya dibenarkan (tetapi tidak harus dilakukan) apabila salah satu dari pasangan menikah ini merusak kekudusan pernikahan yakni berjinah / ”ber-satu tubuh dengan orang lain” (Mat 19:9; Ul 24:1-4).
Menceraikan pasangan-hidup di mata YAHWEH itu seperti seorang menutupi pakaiannya sendiri dengan kejahatan: Sebab YAHWEH, Elohim Israel, berkata bahwa Ia membenci perceraian: orang menutupi kejahatan dengan pakaiannya, YAHWEH semesta alam berkata: maka jagalah rohmu dan janganlah berkhianat! (Mal 2.16 KJV). atau terjemahan lainnya; For the LORD, the God of Israel, says that no one should conceal the iniquity on his robe; therefore take heed to your spirit, and do not deal treacherously (Lamsa Bible).
B. Kawin lagi setelah menceraikan pasangan pertama. Budaya kawin-cerai pada para bintang film Holywood sekarang telah menjalar di seluruh dunia. Dan dampak dari budaya kawin-cerai ini juga telah melanda orang-orang percaya pada 10 tahun belakangan ini. Beberapa orang menganggap perkara ini sama seperti ”mencoba pakaian di toko baju.”
Apa yang Yahshua Ha Mashiah katakan tentang menikah setelah bercerai? Masalah ini sangat jelas di Alkitab, sehingga tidak perlu ditafsirkan. Semua orang yang bisa membaca akan mengerti itu dengan tepat. Ini beberapa perkataan-Nya:
Suami menceraikan istri dan mengawini wanita lain:
• Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah. (Mat 5:32)
• Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah.” (Mat 19:9; Mark 10:11)
• Setiap orang yang menceraikan isterinya, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah; dan barangsiapa kawin dengan perempuan yang diceraikan suaminya, ia berbuat zinah.” (Luk 16:18).
Istri menceraikan suami dan mengawini pria lain:
• Dan jika si isteri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah.” (Mar 10:12)
Jelas terlihat bahwa perceraian pada pernikahan pertama dan menikah kembali akan menghasilkan dua pasangan suami-istri yang berzinah.
Seorang istri menceraikan suaminya, … tidak diperaktekan diantara orang Yahudi,, …itu dari orang-orang pagan. Salome adik wanita dari Herodes Agung mengirim surat cerai kepada suaminya, Costobarus; dan hal ini diikuti oleh Herodias, anak wanita Aritobulus (John Gill’s exposition of the entire Bible).
Perkaatan-perkataan Yahshua tentang bahaya cerai dan kawin lagi ini disampaikan kepada pendengar-Nya sehubungan dengan a. kepastian bahwa hukum Taurat atau kitab para nabi (Perjanjian Lama) tidak akan lenyap selama bumi yang lama ini masih ada. (Mat 5:17-18) b. Jawaban Yahshua atas pertanyaan orang-orang Farisi, mengapa Musa mengeluarkan surat cerai bagi suami-suami yang menceraikan istri-istri mereka (Mat 19 3-10).
Rasul Paulus mengingatkan: Yahweh–perintahkan, supaya seorang isteri tidak boleh menceraikan suaminya. Dan jikalau ia bercerai, ia harus tetap hidup tanpa suami atau berdamai dengan suaminya. Dan seorang suami tidak boleh menceraikan isterinya. (1Kor 7:10-11)
Jika Anda terkecut dengan perkataan keras Yahshua di atas, itu normal. Murid-murid-Nya bereaksi sama: Murid-murid itu berkata kepada-Nya: “Jika demikian halnya hubungan antara suami dan isteri, lebih baik jangan kawin.” (Mat 19:10). Dimata Elohim pernikahan bukanlah mencari pakaian di toko baju, dimana orang bisa pasang dan lepas lalu ganti lainnya!!
Mungkin kita bertanya: ”Mengapa YAHWEH sangat serius dengan pernikahan yang kudus?
Maleakhi 2:15 menjawabnya dengan jelas: ”Did not He make them one? And the rest of the spirits are His also. And therefore a man seeks one offspring from God [That he might seek a godly seed; KJV]. Therefore take heed to your spirit, and let none deal treacherously against the wife of his youth.
Pesan YAHWEH melalui nabi ini kepada umat-Nya bahwa:
• Ingatlah akan rencana awal-Nya, bahwa Ia telah membuat pasangan ini (Adam dan Hawa) satu tubuh (Kej 2:24). Tidak ada wanita lain disisi Adam dan tidak ada pria lain disisi Hawa. Tidak ada manusia lain apalagi binatang di dalam kesatuan tubuh manusia pertama ini.
• Ia mengingatkan juga bahwa kedua roh mereka adalah bukan milik mereka sendiri, tetapi milik YAHWEH, jadi mereka harus mempertanggung jawabkan kehidupan mereka kepada-Nya.
• Tujuan dari kesatuan yang kudus dan bertanggung jawab ini ialah tidak lain: manusia ingin mendapatkan keturunan-keturunan dari Elohim atau benih-benih Elohim – keturunan yang serupa dengan gambar dan rupa Elohim (Kej 1:26-27;5:1; Hos1:10b; Kis. 3:25; 2Kor 6:18), ini merupakan suatu roh restorasi dari apa yang telah gagal sebelumnya (Kej 5:3; 6:2; Rom 3:9-18).
Bagaimana dengan pasangan suami atau istri yang belum di dalam YAHWEH? Paulus berkata itu adalah tugas suami yang telah percaya (atau istri yang telah percaya) untuk membawa pasangan hidup mereka kedalam pernikahan yang kudus, sehingga anak-anak mereka juga menjadi anak-anak kudus (1Kor 7:12-14).
Benih-benih yang elohim atau sorgawi ialah bukan karena keturunan darah maupun kewarganegaraan manusia, tapi karena suami dan istri ber-iman dalam Yahshua Ha Mashiah bagi semua orang yang percaya (Rom 3:22), dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Ha Mashiah Yahshua. Ha Mashiah Yahshua telah ditentukan Elohim menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. (24-25a).
Budaya di atas ini tentu bukan budaya baru, itu hanyalah sebuah trend yang sedang naik, sebab 2000 tahun lalupun dicatat bahwa seorang wanita Samaria (orang Samaria adalah kelompok orang tidak percaya Elohim) telah bercerai selama 5 kali dan kemudian hidup bersama pria keenam tanpa nikah (Yoh 4:17-18). Dan para suami dan para istri di kerajaan Yunani dan Romawi meninggalkan persetubuhan yang wajar (hubungan suami-istri) dan birahi dengan teman satu jenis sex mereka (Rom 1:26-27)
Salomo berkata tidak ada yang baru di bawah kolong langit ini, pepatah orang Cina bilang ”hidup itu seperti roda”, jadi ’roda cerai dan kawin lagi’ sedang ada di atas kembali – sekali ini ialah yang terakhir kalinya, sebab Yahshua berkata “Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. (Mat 24:37-39)
Apakah kunci utama untuk menjaga pernikahan yang kudus?
1. Kunci utama untuk itu bukanlah berhenti melihat buku-buku / majalah / DVD porno, juga bukan dengan cara mengurangi waktu dengan orang lain yang bukan istri atau suami Anda. Tetapi yang utama ialah takut akan YAHWEH.
Bukan juga dengan membuang barang-barang porno Anda, sebab itupun juga bisa dibeli kembali. Juga bukan dengan memasang kaca mata kuda pada kepala Anda, atau memakai burga (umum dipakai oleh wanita Pakistan dan Afganistan) sekalipun, sebab Yahshua telah berpesan, “Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. (Mat 5:28). Sebab itu takut akan YAHWEH adalah yang terutama.
Menurut penelitian-penelitian saya baik melalui pembacaan Alkitab dan penelitian lapangan saya dapatkan bahwa bila orang (baik secara pribadi maupun kelompok) menolok otoritas firman YAHWEH, yakni Alkitab: ketetapan dan perintah-perintah-Nya yang berarti juga keberadaan-Nya maka dengan cepat orang ini akan jatuh kedalam penyembahan berhala (perzinahan rohani) dan jika pada tahap ini mereka tidak berhenti dan bertobat maka mereka akan jatuh kedalam perzinahan tubuh dan jiwa: pelacuran dan atau penyelewengan sex (pasangan gelap).
Saat seorang tidak takut akan nama dan kekudusan YAHWEH, maka segera ia terperangkap di dalam jebakan yang mematikan ini: PERZINAHAN rohani, jiwani dan jasmani. Ia pasti tidak akan masuk kedalam Sorga, bahkan melihat Kerajaan Sorga saja tidak.
Jadi, masalah utamanya bukanlah menjaga mata dan pikiran kita, tetapi hati kita! Jika hati kita bersih maka bersih juga pikiran dan mata kita!! Baca Mark 7:18-23; 2Kor 3:16-17; Mat 9:4 dan Yak 2:4. Jadi sekali lagi, takut akan YAHWEH adalah kunci utamanya (Maz 119:9), lalu:
2. Menjaga hukum rohani pernikahan: istri tunduk dan menghormati suaminya (Ef 5:22-24; Kol 3:18; 1Pet 3:1-6) dan suami harus mengasihi istrinya (Ef 5:25-30; Kol 3:19; 1Pet 3:7)
3. Memelihara hukum jasmani pernikahan: Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya. (1Co 7:3). Setia kepada pasangannya pada satu sisi (sebab tubuhnya bukan lagi miliknya sendiri tapi milik pasangannya dan di sisi lainnya ialah melayani kebutuhan sex pasangannya ketika diperlukan (4-5).
Bacaan Berkait
• An Introduction to the Hebrew Prophets; Gary V. Smith
• Divorce and Remarriage, by John MacArthur Jr.

Natal Bapa dan Wanita GKPS Simalingkar 2010

TATA IBADAH NATAL BERSAMA SEKSI BAPA PAKON SEKSI WANITA GKPS SIMALINGKAR RESORT MEDAN SELATAN
18 DESEMBER 2010
========================
Thema : Jesus do dalan, pakon hasintongan, ampa hagoluhan (Joh.14:6a)
Sub-Thema : Pajongjonghon keluarga namandalanhon hasintongan, gabe pasu-pasu bani masyarakat pakon
tinompa na legan

A. Pembukaan Acara
I. Penjelasan Acara yang dilakukan oleh MC/Seksi Acara
II. : “ Barisan Prosesi :Pendeta & Majelis ampa pantia Nata memasuki ruangan / Diiringi Musik /Jemaat riap jong-jong) ASM 2 pasang bawa lilin + Bibel I lobei.
Singer : Lagu Solo “ Penebus Dosa”……….( diiringi oleh Musik dan Singer 3 inang, 3 Bapa)

B Ibadah.
I. VOTUM & SALAM (Jemaat tetap jong-jong)…….(Pdt. Hot Imanson Sinaga)
P : Ibagas goranNi Naibata Bapa, pakon Tuhan Jesus Kristus, ampa Tonduy Napansing Sitompa langit pakon tanoh on. Bangsa na mardalan ibagas hagolapan mangidah sada panondang na bolon, halak na marianan bani linggoman ni hamateian, poltak do i babou ni sidea sada panondang.
Bp : Pinuji ma Naibata ni Israel, halani itohu do bangsaNi anjaha ibahen partobusni. Ipajongjong do banta tanduk haluahon i rumah ni si Daud, juak-juakNi ai, songon na hinatahonNi marhitei pamangan ni nabiNi na susi in humbani sapari nari, ai ma: PaluahonNi do hita humbani munsuhta, ampa humbani tangan ni sagala na marsogam ni uhur banta;
Ing :IdopanNi do bapanta, anjaha ingatonNi do padanNi na mapansing ai. Ai ma bulawanNi, na binulawanhonNi bani si Abraham, bapanta ai, paboa bereonNi do hubanta, ase hita, dob marhaluahon humbani tangan ni munsuhta, seng marhabiaran boi marugas i lobeiNi, ibagas hapansingon ampa hapintoron, sadokah hita manggoluh.

Pdt : Ipabuei Ham do bangsa in, itambahi Ham malas ni uhurni; marmalas ni uhur do sidea ilobei ni bohiMu, songon malas ni uhur sanggah pariama, songon halak na marolob-olob sanggah marbagi taban-taban.
Hgnp: Ai domma tubuh banta sada na etek-etek, ibere do banta sada anak, tampei bani abaraNi do panggomgomion, anjaha ibahen do goranni: Paruhur Halongangan, Naibata Parkuasa, Bapa sadokah ni dokahni, Raja Damei……..Amen

II. Mandoding Haleluya No 458: 1 – 2 ( Ayat 2 Jong-jong Kuria)

Bai Ganupan Sidalananmu in
Bai Ganupan Sidalananmu in,
Jesus ma baen hasomanmu
Iparorot do ham tong-tong ijin,
ronsi ondos bai tujuan mu
Ge daoh mahol sidalanan min,
ulang ham mandolei ijin
Seng boi sotto ham bahenonni in,
asal Jesus baen hasoman min

Sanggah loja ham mamingkiri in,
Bani Jesus patugah in
Na ngayotan ham bani dalan min
Ai ibotoh do ganupan in
Ge daoh mahol sidalanan min,
ulang ham mandolei ijin
Seng boi sotto ham bahenonni in,
asal Jesus baen hasoman min

III. Liturgi Bersama I (Pdt. Hot Imanson Sinaga)
P : Anjaha Jahowa do mardalan ilobei ni sidea, arian marhitei hombun na jongjong mambobahon sidea i dalan ai, ia borngin marhitei apuy na jongjong bahen suluh bani sidea, ase boi sidea mardalan arian pakon borngin.
Bp : Banggal ni in tongon holong Mu hubannami Tuhan, hu bani keluarga ampa Rumah tangga nami. Ibere Ham do hagoluhan, ibere Ham sonang ni uhur, I tompa Ham do haganup na porlu hubannami sekeluarga, halani ai, patut do hanami martarima kasih janah marsombah hu Bamu. Igomgomi Ham do hanami humbani kuasa na jahat, kuasa ni sibolis na sihol mangagouhon pargoluhannami.
Ing : Songon na ijia Tuhan, ihasomani Ham do bangsa Mu, bai arian ge borngin. Sonari pe Tuhan, naporsaya do hanami, ihasomani Ham do hanami bani pargoluhan nami, Ihasomani Ham do hanami laho mangimbang janah manaluhon bagei-bagei ni parlajouan ibagas hamajuon ni Zaman on.
Pmd : Hanami pemuda ni huria Mu pe, mangahap do hanami Tuhan, bahasa Ham do na manghasomani hanami bani haganup pargoluhan nami. Ibere Ham do hubannami orang tua, bapa pakon inang na martangungjawab hu bennami, janah sabar sidea pagodanghon hanami ibagas hataMu. Haganupan in Tuhan halani kuasa ampa idop Ni uhurMu do hubannami mambahen boi na matoras nami mangasup mandalanhon in haganup.
ASM : Diatei tupa ma bamu Tuhan, ibere Ham do hubannami uhur na sonang, boi hanami marsikolah minggu, marsikolah, sonai homa marguro-guro, ibere Ham do panorang na dear. Ipasu-pasu Ham do hanami marhitei namatoras nami, halani ai idop ma uhurMu hubannami haganupan, pasaud Ham ma sura-sura nami ibagas harosuhMu.
Hgnp: Banggal ni in tongon holong ampa kuasaMu bani pargoluhan nami Tuhan. Ibotoh hanami do, Ia ompung nami do haganup do sidea nilinggoman ni hombun ai, anjaha ganup do sidea mandipari laut ai, anjaha haganup do sidea tardidi hubani si Musa ibagas hombun ai ampa ibagas laut ai, anjaha haganup do sidea mangan sipanganon partonduyon na samasam ai. Sonari pe Tuhan, porsaya do hanami, Ham do nagabe pangajaman nami bani na mandalani ari-ari ni goluh nami. Amen

IV. Koor : Seksi Bapa : Jumpah ma panorang
V. Vokal Group Sektor IV : Indah Pada Waktunya
VI. Vokal Group Remaja : Jadikan kami satu

VII. Mandoding Haleluya No 316 :1-2+4. ( Ayat 4 Jong-jong Kuria)
Sai Puji ma Tuhanta in
Sai Puji ma Tuhanta in, ai tubuh Jesus in
Sai jalo Rajantain, pasir-sir ma uhurmu in
Mandoding pujima, mandoding pujima
Mandoding puji Tuhan in.

Megah ganup dunia on, marsangap Tuhan in
Ganup mamuji Tuhan in, pakon ganup tinompa-Nin
Mandoding pujima, mandoding pujima
Mandoding puji Tuhan in.

Jesus sigom-gom tanoh on, na manramothon in
Haganupan manaksihon, hasintonganNi Tuhan in
Banggal do holongNin, banggal do holong-Nin
Banggal do holong atei-Nin

VIII. Liturgi Bersama II ( Ketua Wanita : Sy. Sarnaise Saragih)

P :Ulog do sipandeinan marimbang sagala binatang na i talun, na tinompa ni Naibata Jahowa. Jadi nini ulog ai ma bani naboru ai: Adong do nani ihatahon Naibata, na so bulih panganonnasiam humbani sagala buah ni hayu na i pohon on? Jadi nini naboru ai ma dompak ulog ai: Bulih do panganonnami humbani buah ni hayu na i pohon on; tapi anggo pasal buah ni hayu na i parsitongahan ni pohon on, ihatahon Naibata do: Ulang pangan hanima hunjai anjaha ulang jamah, ase ulang matei hanima. Jadi nini ulog ai ma bani naboru ai: Seng tongon matei nasiam, tapi ibotoh Naibata do, anggo ipangan nasiam hunjai, gabe buha ma matanasiam, doskon Naibata ma nasiam mambotoh na madear pakon na masambor. Inonoi naboru ai ma, dear do buah ni hayu ai panganon, jenges idahon anjaha siharosuhkononkon, halani boi papentarhon; jadi ibuat ma buahni, ipangan ma, ibere ma homa paramangonni na rap pakonsi ai, gabe ipangan ma.
J : Sonin ma ganup panorang sibolis in marhorja, sabar do ia mangirik-irik pargoluhon ni jolma in, sipata ipakei do hataNi Naibata laho pakahouhon jolma in. Halani ai, Torang ma uhur nasiam anjaha puho ma nasiam, ai mawat-awat do imbang nasiam, sibolis in, songon singa na maraum, mangindahi sibondutonni. Bani panorang ai, Adam pakon Hawa, jolma na tinompa Ni Naibata ai, lang jaga sidea, balosan sidea bani husip-husip ni sibolis, jadi talu ma sidea janah madabuh ma jolma in bani dosa. Janah uhuman Ni Naibata domma tangkas ibotoh sidea, ai ma hamateian. Tapi halani hisap ni angkula na sihol dos pakon Naibata, gabe madabuh ma jolma in bani dosa ai.
P :Bani panorang ai, Dob ai ibogei sidea ma sora Ni Naibata Jahowa, na mardalan-dalan i pohon ai bani parrohni logou malele bod. Jadi marponop ma si Adam pakon parinangonni ai humbani bohi Ni Naibata Jahowa iholang-kolang ni hayu na i pohon ai. Das bani panorang on, halani dosa nahinorjahonni, gati do jolma in marponop bani buei alasan na marhitei pasintonghon diri anjaha mencari kambing hitam. Halani ai bani panorang on, gati ma lang jumpah hasintongan bani pardalanan ni goluh ni jolma in. Sipata balosan mando jolma in bani hisap-hisap ni daging ase hatani Naibata.
J : Halani dosa ampa panlanggarion nami, gabe balosan ma hanami bani hisap-hisap ni daging marimbang harosuhMu. Domma i botoh hanami masam ni in marhitei hataMu pasal horja ni daging, ai ma: Parriah-riahon, habutakon, goluh na so marrantei, marnaibata na legan, hadatuon, parmunsuh-munsuhon, partinggilon, parsimburuon, ringis, uhur haut, parbolah-bolahon, parlegan-leganon, subil, parmabukon, marpoya-poya ampa na usih hujai. Songon na dob huhatahon bani nasiam ijia, sonai do age sonari: Sihorjahon na sonai, seng teanon ni ai harajaon ni Naibata. Tapi on do buah ni Tonduy: Holong, malas ni uhur, damei, lumbang ni uhur, habasaron, halayakon, haporsayaon, halamlamon ampa panrajaion diri.
P :Mardingat hanami bani namasa ijia, ihatahon Naibata ma hubani si Adam ,nini ma: Halani na binalosanmu hata ni parinangonmu, anjaha ipangan ho humbani hayu na hutitahkon in bam: "Ulang pangan hunjai", hona papa ma tanoh on halani ho. Ngalutan ma ho mansarihon sipanganonmu sadokah manggoluh ho.Pantubuhkonon ni tanoh in ma bam duri pakon suga-suga, anjaha suan-suanan na i tanoh in ma sipanganonmu. Turak-turak hadogas ma ho mansarihon sipanganonmu, paima mulak ho gabe tanoh, ai hunjai do ho ibuat; orbuk do ho, halani ai maningon mulak do ho gabe orbuk. Halani ai, bani panorang on porlu siparayakon ta : “Lang tarbahen gabe pasu-pasu bani hasoman, ulang gendo gabe partolsuan atap batu sandungan”.
Bp : Aih…. Jangin ni in tene anggo balosan bani parinangon marimbang hubani Naibata. Borat ni in tene pargoluhan on, anggo parinangon diri lang sipambalosi hatani Naibata. Lang mardalan rencana ni Naibata bani rumah tangga, inang lang gabe pangurupi bani bapa anggo lang itangihon inang in hatani Naibata. ( Hal 238 : 2)
P : Mardingat hanami bani namasa ijia, marsahap ma Naibata hubani naboru ai , Nini ma: Pabueionku ma sitarononmu sanggah boratan rumah ho; borit ma ahapkononmu manubuhkon niombahmu! Paramangonmu ma hasiholanmu na manrajai ho.
Ing : Halani balosan bani husipni sibolis marimbang hatani Naibata, gabe hona uhum ma hape haganupan. Hanami do na mamulai persoalan on, tapi haganup do hona uhuman. Maningon taronon ma haganup na masa sonari on, gabe irajai paramangon, paramangon pe susah payah mansari goluh, buei masalah. Atap halani dosa do homa ase terjadi na masa sonari on? Banjir, logou na sumbang, longsor, gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi ampa lumpur panas. Haganup do hita sungkun-sungkun ibagas uhur ta bei. ( Hal 234 : 2)
J : Haganup do hita on mardosa, bani pargoluhan ta gati do mambahen pusok uhurni Naibata. Halani dosa ampa panlanggaron ta iusir Naibata do hita hun pohon Eden Ni, songon na masa ijia; iusir ma si Adam, inahkon ma Herubim hampit hapoltakan ni pohon Eden ai marhasoman podang na marjimbur-jimbur na mawas-awas, laho manjagai dalan hu hayu hagoluhan ai.
P : Ahu do Jahowa Na pansing bannima, Sitompa Israel, Rajanima. Sonon do hata ni Jahowa na mambahen pasar itongah laut ampa na pauli dalan bani bah marbanggal, na mambahen ase mandarat gareta porang ampa huda, bala ampa siparporang; martibalan do sidea seng tarjongjongkonsi be, miloh do sidea, mintop songon sumbu. Ulang be dingat-dingat hanima na parlobei ondi, anjaha ulang ma pingkir-pingkiri na dob masa. Tonggor ma, Ahu mambahen na baru, domma martumbor nuan, ai lang iidah hanima ai? Ahu mambahen pasar i halimisan, bani tanoh dorging-dorging bah mardalan. Tapi domma iparjabolon ho Ahu marhitei dousamu, domma ilojai ho Ahu marhitei hajahatonmu. Ahu, Ahu sandiri pasaloseihon panlanggaronmu halani Ahu, anjaha dousamu seng be padingat-dingatonKu. Roh ma hanima, ase marturiak hita, nini Jahowa. Age pe gerger dousanima songon bunga ni dapdap lopak do bahenonku ai songon salju, age pe gerger songon hiou hasumba, putih do bahenonku ai songon kapas. Domma hupasisi salahmu songon hombun, anjaha songon hombun na manorap dousamu. Mulak ma ho hubangku, ai Ahu do na manobus ho.
Bp : Ea, Tuhan. Maidop ma Ham hubakku, bere Ham gogoh ase gabe bapa na sintong ahu bani pargoluhan ni keluarga, masyarakat ampa gereja. Ase hagoluhan ku gabe ambilanMU janah pasangaphon Ham. Lambin marmulia ma goranMu marhitei pargoluhanku.
Ing : Ea, Tuhan. Maidop ma Ham hubakku, bere Ham gogoh ase gabe Inang na sintong ahu bani pargoluhan ni keluarga, masyarakat ampa gereja. Ase hagoluhan ku gabe ambilanMU janah pasangaphon Ham. Lambin marmulia ma goranMu marhitei pargoluhanku.
Pmd : Ea, Tuhan. Maidop ma Ham hubakku, bere Ham gogoh ase gabe pemuda na sintong ahu bani pargoluhan ni keluarga, masyarakat ampa gereja. Ase hagoluhan ku gabe ambilanMU janah pasangaphon Ham. Lambin marmulia ma goranMu marhitei pargoluhanku.
ASM : Ea, Tuhan. Maidop ma Ham hubakku, bere Ham gogoh ase gabe niaombah na sintong ahu bani pargoluhan ni keluarga, masyarakat ampa gereja. Ase hagoluhan ku gabe ambilanMU janah pasangaphon Ham. Lambin marmulia ma goranMu marhitei pargoluhanku.
Majelis: Ea, Tuhan. Maidop ma Ham hubakku, bere Ham gogoh ase gabe Majelis na sintong ahu bani pargoluhan ni jemaat, masyarakat ampa Negara. Ase hagoluhan ku gabe ambilanMU janah pasangaphon Ham. Lambin marmulia ma goranMu marhitei pargoluhanku ampa pangidangionku. Pakei Ham ma ahu laho pasaudhon harosuhMu i dunia on.

IX. Vocal Group Wanita : Ringgas Hita Marhorja
X. Puisi : Sy.Darwin Purba & Vivitia br Purba Tambak : Pohon yang subur di padang Tandus
XI . Mandoding Haleluya No 314 :1-3 ( Bani ayat 3 Jong-jong ma kuria)
Doding ni Malekat in
Doding ni Malekat in, pasangaphon Tuhan in
Namambere hasonangan, Raja na dob tubuh in
Haganupan bangsa-bangsa, sai mamuji bani
Tuhan Jesus nah un surga in tubuh i Betlehem in
Doding ni malekat in pasangaphon Tuhan in

Ganup na isurga in, sai manombah Tuhan in.
Tuhan Jesus jadi jolma, roh bai hajolmaon in
Lao mamboban haluahon, ganup dousa isalpuhon
Goran-Nin Immanuel, rapkon hita Tuhan in
Doding ni malekat in pasangaphon Tuhan in
Raja sipaluah in, marsinal-sal do tong-tong
Domma poltak sinondang Ni, lao pasonang hita on
Ipalumei do diriNi, ase toguonNi hita on
Turun do Tuhan ta in,paluah kon jolma in
Doding ni malekat in pasangaphon Tuhan in

XII. Liturgi Bersama III ( Pdt. Rasmidin Sinaga)
P : Halani ai bereon ni Tuhan sandiri ma bannima sada tanda: Tonggor ma, boratan rumah ma sada anak boru, anjaha tubuhkononni ma sada anak, anjaha bahenonni ma goranni: Immanuel. Jadi nini malekat ai ma hubani: Ulang ma mabiar ham Maria, ai dapotan idop ni uhur do ham humbani Naibata. Tonggor ma, boratan rumah ma ham anjaha tubuhan anak; bahen ma goranni Jesus. Jadi itubuhkon ma anak bunga tubuhni, ibaluti ma bani ampan, anjaha ipatibal bani panggagatan, halani seng dong ianan bani sidea i rumah parbornginan. Banggal do Ia use, goranon do Ia Anak ni Sitimbulan in; bereon ni Naibata do Bani paratas ni si Daud, bapani ai. Rajaanni do ginompar ni si Jakob sadokah ni dokahni, anjaha seng dong ujung ni harajaonni ai.
Ing : Sonaha ma parjadi ni ai, ai seng dong hutanda dalahi.
P : Sogopan ni Tonduy Na pansing ma ham, anjaha linggoman ni hagogohon ni Sitimbulan in; halani ai; Na pansing do goranon na sihol tubuh in, Anak ni Naibata. Anjaha tonggor ma, si Elisabet pe, sindohormu ai, na dob targoran lambang, domma boratan rumah, paonom bulankon ma nuan. Ai seng dong na so boi bani Naibata.
Ing : Tonggor ma, jabolon ni Tuhan in do ahu. Sai saud ma hubangku songon na hinatahonMu in. Ipatimbul uhurhu do Tuhan in! Marmegah-megah do tonduyhu mangidah Naibata, Sipaluah ahu. Ai itatap do haetekon ni jabolonni on. Tonggor ma, ai olat ni on parhatuahon ni sagala sundut ma ahu. Ai banggal do na binahen ni Pargogoh in bangku. Na pansing do goranni ai.
Bp : Ai marsundut-sundut do idop ni uhurni bani na mangkabiarisi. Hagogohon do ihorjahon tanganni; mambur merab do ibahen sigijang maruhur. Ipaturun do siparkuasa humbani paratas ni sidea, tapi ipatimbul do halak na etek. Na madear do igoki bani na loheian, tapi halak na bayak lumei do ipalaho. Iurupi do Israel, juak-juakni in, mardingat idop ni uhurni ai, songon na hinatahonni bani ompungta, hubani si Abraham ampa hubani ginomparni sadokah ni dokahni.
P : Ulang mabiar hanima! Tonggor ma, ai ambilan malas ni uhur banggal do huboan bannima, parulihan ni ganup bangsa. Ai domma tubuh bannima saborngin on, i huta ni si Daud, Sipaluah in, in ma Kristus Tuhan in! On ma partinandaan bannima: Jumpahonnima do sada na etek-etek, ibaluti bani ampan, tibal bani panggagatan.
Majelis : Hasangapon ma bani Naibata na i babou, damei ma i tanoh on bani jolma hinarosuhkonni in, Laho ma hita hu Betlehem mengidah na masa ai, na pinabotohkon ni Tuhan in banta.
Bp : Tongon Tuhan, bani na ijia…. Lang dong ianan parbornginan bani partubuh Mu, bani panorang on Tuhan, marjanji do hanami, selaku bapa itongah ni keluarga, sir-sir do uhur ampa pikiran nami nuan, janah mangarap do hanami ase tubuh Ham bani paruhuran nami marsada-sada, ase boi hanami gabe bapa na sintong ilobei Mu.Boi hanami pajongjonghon Keluarga na mardalan ibagas hasintongan ampa na gabe pasu-pasu bani masyarakat pakon tinompa na legan.
Ing : Tongon Tuhan, bani na ijia…. Lang dong ianan parbornginan bani partubuh Mu, bani panorang on Tuhan, marjanji do hanami, selaku inang itongah ni keluarga, sir-sir do uhur ampa pikiran nami nuan, janah mangarap do hanami ase tubuh Ham bani paruhuran nami marsada-sada, ase boi hanami gabe inang na sintong ilobei Mu.Boi hanami pajongjonghon Keluarga na mardalan ibagas hasintongan ampa na gabe pasu-pasu bani masyarakat pakon tinompa na legan.
Hgnp : Hasangapon ma bani Naibata na i babou, damei ma i tanoh on bani jolma hinarosuhkonni in….amen.
XIII. Doa Syafaat : Pdt.Rasmidin Sinaga
XIV. Koor Sektor I : Dimalam Sunyi
XV. Koor Pemuda : Lilin Perdamaian/ Shine Jesus Shine
XVI.Pembacaan Puisi Wanita : Harmoni Natal ( Sy.Asima Lubis & Sy.Arni Sitopu)
X. Koor Massal Jemaat GKPS Simalingkar dipandu oleh Sy.Jhon Maren Girsang,S.Sn.
X. Mandoding Hal : 39 :1 -3 Sonang ni In…. Lampu dipadamkan, penyalaan lilin
( Parambilan, Pdt Resort, PW, Pimp Majelis, Ket Seksi Bapa, Ket.Seksi Wanita,Ket Panitia) Vocal : Agnes S P Sinaga
Sonang ni Bornginni in
Sonang ni Bornginni in,
Sanggah roh Jesus in
Sonang modom halak ganup
Dua mando na puho in rup
Mangoromi Anak Ni Jesus Tuhanta in

Dear ni bornginni in
Sanggah roh Jesus in
Bai parmahan i Betlehem in
Ipatugah na hun surga in
Domma roh sipagoluh
Jesus Tuhan ta in

Buei ni tuah ijin
Sanggah roh Jesus in
Tor maluah pardousa use,
Humbai hamagouan ni hape
Ben na roh Sipagoluh
Jesus Tuhanta in

XI Renungan Natal : Pdt.Dr.Jaharianson Saragih

XII Patumpu Galangan : Paima ipatumpu hita galangan ta, tangar hita ma lobei hata ni Naibata na gabe onjolanta laho manggalang, aima natarsurat bani : 1 Kronika 29 : 14
Ai ise ma ahu, anjaha aha ma bangsangkin, ase boi hanami margugu humbani nionjar ni uhur sonin? Ai marharorohan hum Bamu do ganup, anjaha na humbani tanganMu in do na binere nami in Bamu. Sonari Patumpu hita ma galangan ta.
Jemaat + Singer Mandoding : Ijon adong huboan Tuhan (Galangan 2 x)
XIII Panutup+ Pengutusan ampa Pasu-pasu

C. Penutup
I. Hata Sambutan : Ketua Panitia
Pimpinan Majelis
Pimpinan Pusat


II. Hiburan/ Marurup Mangan
III. Mar si Salaman janah Mulak ibagas Damei …………………….oleh : s4mt