Oleh : St.Sarmulia Sinaga,S.T.,M.T. Pengurus Sekolah Minggu GKPS Jemaat Simalingkar Medan – Resort Medan Selatan
Perenungan Pribadi dalam Pelayanan ku, Ketika pemikiran dipenuhi kebuntuan, dampak kekecewaan atas sahabat dalam pekerjaan pelayanan. Ketika mereka mempersalahkan pendapat dan tulisan, ketika mereka mempersalahkan gurantan pena ku yang tertuang pada monitor kehidupan. Aku baca pengalaman, aku ingat ajaran orang tua ku. Terkenang akan ajaran Bapa ku yang kini telah pergi untuk selamanya, katanya ketika itu: “Orang yang takut menyatakan kebenaran, tidak akan pernah sungguh-sungguh untuk hidup benar”. Ketika ia hendak pergi untuk selamanya, katanya dengan sambil menunjukkan Bibelnya, “ Kebenaran yang abadi ada di sini”.... lalu ia tunjukkan ayat yang ia pilih saat itu ; “Yehezkiel 3:20 Jikalau seorang yang benar berbalik dari kebenarannya dan ia berbuat curang, dan Aku meletakkan batu sandungan di hadapannya, ia akan mati. Oleh karena engkau tidak memperingatkan dia, ia akan mati dalam dosanya dan perbuatan-perbuatan kebenaran yang dikerjakannya tidak akan diingat-ingat, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari padamu”. Dengan demikian, kita harus hidup untuk semua, bukan hanya pribadi. Namun harus tetap pada koridor dan aturanNya. Pada Mazmur 119:105 Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku, yang merupakan suatu semangat baru dalam pelayanan kita. Dan ada janjiNya tentang hal ini yang tertulis pada kitab Roma 10 : 11 Karena Kitab Suci berkata: "Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan." Dan saya amini hal itu. Terkenang akan hal itu, aku baca , Injil Markus 6:1- 13. kataNya: “ Kemudian Yesus berangkat dari situ dan tiba di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia. Pada hari Sabat Ia mulai mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia dan mereka berkata: "Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya? Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya." Ia tidak dapat mengadakan satu mujizat pun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka. Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar. Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat, dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat, roti pun jangan, bekal pun jangan, uang dalam ikat pinggang pun jangan, boleh memakai alas kaki, tetapi jangan memakai dua baju. Kata-Nya selanjutnya kepada mereka: "Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu. Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka." Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.” Dari hasil membaca nats di atas, lalu hasil pengamatan melalui interviu kepada responden dari jemaat, maupun pelayan dalam ibadah kebaktian Minggu, saya tarik sebuah pemahaman bahwa semua orang pernah merasakan dan mengalami penolakan, baik dalam keluarga, pekerjaan, jemaat dan masyarakat. Hal ini sangat tidak mengenakkan dalam hidup. Misalnya :
- Salesmen di tolak pelanggannya ketika menawarkan sesuatau barang atau jasa.
- Penginjil di tolak orang lain ketika memberitakan injil
- Seorang pria di tolak cintanya oleh seorang gadis.
- Seorang pencari kerja ditolak lamaran kerjanya oleh sebuah perusahaan .
- Searang anak, mengalami penolakan dalam keluarga.
- Dan banyak hal lain yang belum kita sebutkan.
APA YANG TERJADI KETIKA KITA DITOLAK ?
Penolakan mempengaruhi kestabilan emosi seseorang. Gejalanya antara lain :
1. Perasaan tidak layak dan tidak mampu
Orang yang tertolak atau orang yang diposisikan berada dalam penolakan sering merasa rendah diri dan merasa dirinya tidak layak dan tidak mampu. Akibat sampingannya mereka menjadi terpuruk dan tidak berprestasi. Sebenarnya, banyak potensi yang terpendam yang dapat dikembangkan dan dibangkitkan dari mereka yang ditolak.
2. Perasaan tidak diterima.
Perasaan tidak diterima ini muncul sebagai akibat dari penolakan yang diterima seseorang. Atau dapat muncul akibat seseorang yang diposisikan pada penolakan, dan biasanya ini dapat dilakukan yang mereka memiliki kuasa dan dana. Kalau terus dipelihara, perasaan ini bisa membuat seseorang menjadi penyendiri dan tidak mampu bersosialisasi.
3. Perasaan bersalah.
Orang yang tertolak biasanya merasa ada yang salah dengan dirinya sehingga ia ditolak oleh orang lain. Rasa bersalah ini kalau tidak bisa ditanggulangi menyebabkan orang itu menjadi pemalu, minder, penakut dan selalu dihantui perasaan bersalah yang tidak jelas penyebabnya. Hal ini dapat terjadi ketika kita tinggal pada kelompok yang otoriter dan cendrung menyalahkan orang lain. Hai ini juga dapat terjadi pada dia ,seseorang yang diposisikan kesalahan, dan biasanya ini dapat dilakukan yang mereka memiliki kuasa dan dana. Oleh sebab itu,” Jangan menempatkan orang benar dalam posisi yang salah dan Jangan menempatkan orang salah dalam posisi yang benar” sebab hal ini akan merusak generasi.
BAGAIMANA STRATEGI MENGATASI PENOLAKAN ?
Ketika kita sudah berjalan sesuai aturan yang benar yaitu Alkitab, kita dapat menganut faham sebagai berikut:
1. Jangan Terlalu diambil hati – 1 Kor.10:13
Penolakan itu adalah hal yang biasa. Bahkan Tuhan Yesus pun mengalaminya. Ia pernah ditolak oleh orang sekampungnya. (Markus 6 : 4). Ada 4 reaksi orang menghadapi penolakan :
- Berusaha mengubah penampilan atau sikap untuk mengesankan orang yang menolak.
- Mundur dan mengurung diri.
- Menjadi marah dan menyalahkan orang lain.
- Cuek dan menganggap penolakan itu hal yang biasa saja!
Kalau kita mengambil ketiga sikap pertama (a – c), maka kita terjebak pada sikap yang keliru dalam menanggapi penolakan. Sehingga kita mengakui kekuatan para penolak, dan ikut mendukung mereka dalam penolakan tersebut. Yesus mengambil sikap ke 4 (d). Ia mendengar namun tidak terpengaruh oleh propokasi yang ditimbukan oleh kelompok penolak, konsentrasi saja pada pelayanan dan tetap percaya diri dengan apa yang ada pada dirinya! Ia tidak berusaha mencoba mengesankan orang lain dengan menjadi orang yang bukan dirinya sendiri!
2. Ketahuilah jati diri (identitas) anda yang sejati .
Yesus bisa cuek dan tegar menghadapi penolakan karena Dia tahu jati dirinya yang sejati yaitu Anak Alah yang Maha Besar. Jati dirinya itu tidak berubah ketika ia ditolak oleh orang sekampungnya bahkan oleh orang Yahudi! Nah, kalau kita tahu jati diri kita yang sejati, maka kita tidak akan hancur oleh penolakan manusia! Apa kata Alkitab tentang jati diri kita ?
- Kita adalah anak Allah - salah satu favorit-Nya - Yohanes 1:12
- Kita memiliki tempat terhormat di sorga bersama Kristus - Efesus 2:6
- Kita lebih dari pemenang di dalam Dia - Roma 8:37
- Kita memiliki Roh Kudus Allah dalam hidup kita – Kis. 1:8
- Kita memiliki Kerajaan Allah di dalam diri kita – Luk.17:21
- Kita mendapat bagian dalam sifat ilahi - 2 Pet. 1:4
- Kita selalu menang dalam Kristus - 2 Kor. 2:14
Kalau kita meyakini semua jati diri kita di dalam Kristus ( a – g), maka tidak ada lagi ruang bagi sindrom penolakan di dalam hati kita!
3. Tetaplah fokus pada Tujuan hidup anda – Kol.1:23
Yesus bisa menghadapi penolakan dengan tenang karena Ia tetap fokus pada tujuan hidupnya, yaitu melayani dan memberitakan kabar sukacita. Ia tidak mau perduli dengan tanggapan orang di sekitarnya. Ia hanya perduli pada tujuan hidupnya! Ketika anda fokus pada tujuan hidup anda, maka anda tidak punya waktu untuk mengurusi rasa tertolak anda. Yang ada di benak anda hanya bagimana agar tujuan anda tercapai.
Contohnya :
- • Kolonel Sanders penemu resep cara menggoreng ayam versi KFC ketika pertama kali menawarkan resepnya itu kepada investor harus mengalami penolakan sampai 1.009 kali. Tapi ia tidak patah arang, hasilnya : KFC mendunia sekarang ini.
- Sylvester Stallone untuk mendapatkan peran pertamanya sebagai bintang film, harus meminta audisi lebih dari 1000 agensi. Awalnya ia selalu di tolak, sampai akhirnya ia berhasil membintangi film Rocky yang melegenda.
- Jack Canfield dan Mark Victor Hansen penulis buku best seller ”Chicken soup for The Soul”, baru bisa menerbitkan buku legendaris itu setelah menawarkan pada penerbit yang ke 34. Akhirnya sejarah mencatat buku tersebut sebagai salah satu best seller internasional dengan angka penjualan lebih dari 80 juta copy di seluruh dunia.
4. Jadikan penolakan sebagai bahan pembelajaran – Rm.8:28
Ketika ditolak seseorang jangan menyalahkan keadaan, Tuhan atau orang lain. Cobalah koreksi diri, barangkali ada cara yang salah dalam sikap, penyampaian dan perilaku kita sehingga kita di tolak. Apa yang perlu kita cermati dari diri kita ?
- Cara berkomunikasi – mungkin komunikasi kita kurang jelas. Ingat Rumus 3-V dalam berkomunikasi yaitu Verbal 7% ; Vokal 38% ; Visual 55%. Ini perbandingan yang biasanya terjadi ketika seseorang berkomunikasi.
- Cara kita berempati – mungkin kita tidak mempertimbangkan perasaan orang lain ketika itu.
- Cara kita berperilaku – mungkin ada perilaku kita yang kurang berkenan
- Cara kita bersikap – mungkin sikap kita kurang menghormat atau kurang pas. Kalau kita jadikan penolakan sebagai bahan pembelajaran, maka kita akan menjalani hidup yang lebih baik di masa depan.
Ketika semua itu telah kita lakukan dan jalankan dengan baik, mintalah pentunjukNya sebagai pemilik pekerjaan dengan mengacu kepada :
- Matius 10 : 11- 15. Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat. Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka. Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. Dan apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu.
- Lukas 9 : 5 -6 Dan kalau ada orang yang tidak mau menerima kamu, keluarlah dari kota mereka dan kebaskanlah debunya dari kakimu sebagai peringatan terhadap mereka." Lalu pergilah mereka dan mereka mengelilingi segala desa sambil memberitakan Injil dan menyembuhkan orang sakit di segala tempat.
- Kejadian 6 dan Kejadian 7, dimana Tuhan Allah akan memusnahkan manusia dengan air bah.
- Ayub, yang setia sampai semuanya habis, dia ditolak oleh istrinya, tapi tetap setia pada Tuhan Allah yang menjadi sumber segalanya.
- Matius 5:37 Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.
Kesimpulannya :
Orang-orang sukses dan orang-orang besar di dunia ini telah belajar bagaimana mengatasi penolakan sebelum mereka menjadi orang hebat. Ada ungkapan dalam dunia marketing : Dibutuhkan puluhan bahkan ratusan kali kata dan perlakuan ”TIDAK” sebelum kita mendapatkan satu kata dan perlakuan ”YA”. Selamat Melayani " sarmulia_sinaga@yahoo.com"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar